Posts from the ‘sejarah’ Category

Sejarah Revolusi 1989

Ambruknya Tembok Berlin, 9 November 1989, menjadi puncak dari berakhirnya Perang Dingin. Namun sejumlah peristiwa yang tak kalah penting mendahului maupun menyusul, mulai dari kemenangan Solidaritas di Polandia hingga jatuhnya para penguasa komunis.

6 Februari: Solidaritas berunding
Tanggal 6 Februari, pemerintahan Jenderal Wojciech Jaruzelski memulai perundingan dengan Serikat Buruh Solidaritas tentang perubahan politik dan ekonomi yang meluas. Solidaritas sebelumnya merupakan serikat buruh yang dilarang oleh pemerintah. Namun kombinasi dari aksi mogok, kenaikan harga-harga, dan langkanya kebutuhan sehari-hari membuat pemerintah tidak punya pilhan selain melibatkan Solidaritas untuk mengatasi masalah di dalam negeri.

2 Mei: Hungaria mencopot pagar
Tentara Hungaria mulai mencopot pagar berduri di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga Austria.
Pemerintah komunis di Jerman Timur, Rumania, dan Cekoslowakia marah. Mereka kuatir warga akan menggunakan celah ini untuk menyeberang ke Barat, namun Moskow tidak melakukan apapun.

Antara awal Mei hingga akhir Juli, beberapa ratus warga Jerman Timur pura-pura berlibur ke Hungaria namun kemudian menyeberang ke Austria.

4 Juni: Solidaritas menang
Pemilihan umum Polandia menjadi terobosan bagi Solidaritas, yang memperjuangkan kebebasan politik yang lebih besar di bawah undang-undang darurat.

Pemilihan umum digelar setelah perundingan intensif selama 4 bulan antara pemerintah dan Solidaritas.

Tanggal 4 Juni 2009, pemilihan berlangsung untuk memperebutkan seluruh kursi Senat –yang baru dibentuk– dan sepertiga kursi di majelis rendah, Sejm. Solidaritas meraih 99 dari 100 kursi Senat dan seluruh kursi di Sejm.

23 Agustus: Rantai manusia Baltik
Lebih dari 2 juta orang di negara-negara Baltik –Estonia, Lithuania, dan Latvia– berpegangan tangan untuk membentuk rantai manusia sepanjang 400 mil sebagai protes atas pemerintahan Uni Soviet. Tuntutan mereka –agar negara merdeka dipulihkan kembali– disampaikan bersamaan dengan peringatan 50 tahun pakta non-agresi Soviet-Nazi, yang diam-diam mencakup penguasaan negara-negara Baltik oleh Uni Soviet.

Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan ‘Tentara pendudukan Soviet pulang!’ maupun gambar lambang swastika Nazi berdampingan dengan palu arit Soviet.

10 September: Menyeberang ke Jerman Barat

Tanggal 10 September, Menteri Luar Negeri Hungaria, tampil di TV mengumumkan bahwa sejak tengah malam ribuan warga Jerman Timur yang berada di negara itu boleh menyeberang ke Barat.

Di salah satu tempat penampungan sementara di ibukota Budapest, orang-orang bersorak sorai dan beberapa sampai menangis.

Sebagian langsung melintasi perbatasan ke Austria dengan menggunakan mobil dan sebagian lain menggunakan kereta api. Keputusan ini ditentang keras oleh Jerman Timur, dan untuk pertama kalinya konvensi di kalangan anggota Pakta Warsawa dilanggar –yaitu mencegah warga masing-masing negara melintas ke Barat.

2 Oktober: Gorbachev di Berlin Timur
Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev tiba di Berlin Timur untuk merayakan 40 tahun berdirinya negara Jerman Timur.

Persitiwa ini menjadi momen yang penting dalam krisis di Eropa Timur.

Ribuan warga Jerman Timur sudah meninggalkan negara itu melewati perbatasan Hungaria dan Austria untuk mencapai Jerman Barat. Sebagian mengungsi di Kedutaan Besar Jerman Barat di Praha, Warsawa, dan Budapest.

Di jalanan kota-kota besar Jerman Timur, marak unjuk rasa yang menuntut kebebasan dan hak yang lebih besar.

28 Oktober: Kerusuhan di Cekoslawakia
Para pendukung demokrasi menggelar unjuk rasa di Lapangan Wenceslas, Praha, untuk merayakan 71 tahun kemerdekaan Cekoslawakia.

Mereka memekik “Kemerdekaan” dan Kami mau pemerintah lain.” Unjuk rasa ini merupakan penentangan besar-besaran yang pertama sejak Januari karena unjuk rasa sekecil apapun langsung dibubarkan dan orang-orangnya ditangkapi.

Kali ini polisi anti huru hara juga berupaya membubarkan unjuk rasa: beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit. Namun unjuk rasa menjadi momentum penting dan sekitar sebulan kemudian berhasil menjatuhkan pemerintah Cekoslawakia.

9 November: Akhir Tembok Berlin
Tanggal 9 November, warga Jerman yang menonton TV menyaksikan konperensi pers dari pemerintah dan terkejut mendengar mereka kini bebas untuk pergi ke Jerman Barat.

Orang-orang yang langsung mencobanya malam itu diusir menjauh dari Tembok Berlin oleh pengawal perbatasan. Namun dalam beberapa jam, ribuan orang berkumpul di perbatasan dan suasana menjadi semacam pesta besar.

Mereka menaiki tembok sambil bersorak sorai maupun memukuli dinding tembok dengan peralatan seadanya. Esoknya, buldoser Jerman Timur mulai merubuhkan Tembok Berlin –38 tahun sejak dibangun– dan gelombang warga Jerman Timur memasuki Berlin Barat.

10 November: Bulgaria jatuh
Pemimpin Partai Komunis Bulgaria, Todor Zhivkov, mengundurkan diri setelah 34 tahun berkuasa. Ia merupakan pemimpin Eropa Timur yang paling lama memeluk kekuasaan.

Sepekan sebelumnya unjuk rasa marak, yang merupakan unjuk rasa pertama masa paska-perang di Bulgaria.

Zhikov, yang berusia 77 tahun, sebenarnya tidak mengundurkan diri secara sukarela namun dijatuhkan oleh Komite Pusat Partai Komunis.

24 November : Revolusi Beledru
Penguasa komunis Cekoslawakia jatuh pada tanggal 24 November, seminggu setelah unjuk rasa yang dikenal sebagai Revolusi Beledru.

Begitu berita pengunduran diri seluruh anggota Politbiro sampai ke 200.000 pengunjuk rasa di Lapangan Wenceslas di pusat ibukota Praha, langsung digelar perayaan yang meriah.

Tanggal 29 Desember, Vaclav Havel –yang pernah dipenjara karena membangkang pada masa pemerintahan komunis– ditunjuk menjadi Presiden Cekoslawakia.

17 Desember: Letupan Rumania
Pasukan Rumania melepas tembakan ke arah pengunjuk rasa di kota Timisoara. Para pegunjuk rasa berkumpul mencegah penangkapan seorang pendeta.

Pendeta Laszlo Tokes dari Gereja Reformasi –yang sudah lama memperjuangkan hak asasi bagi warga minoraitas Rumania– rencananya akan diasingkan ke sebuah kampung terpencil.

Namun ratusan orang membuat lingkaran di sekeliling gerejanya dan upaya untuk membubarkan mereka malah mengundang lebih banyak orang yang datang.

Unjuk rasa kemudian membesar dan sekitar 10.000 orang turun ke jalan merusak mobil maupun toko dan menurunkan gambar Presiden Nicolae Ceausescu.

25 Desember: Eksekusi Ceausescu
Natal 1989, Presiden Nicolae Ceausescu dan istrinya, Elena, dieksekusi setelah diadili selama 2 jam di sebuah pangkalan militer. Sehari setelah perintah aparat keamanan untuk menembaki pengunjuk rasa di Timisoara, Ceausescu masih tetap yakin pada posisinya dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Iran.

Namun ketika kembali 20 Desember, dia menemukan Rumania sudah dalam keadaan kacau balau. Tank-tank berada di jalanan ibukota Bukares, perbatasan ditutup, dan dunia internasional mengutuk kekerasan berdarah di Timisoara. Keesokan harinya di alun-alun istana, dia berpidato di hadapan massa –yang sengaja dikerahkan– dan mengutuk fasis dan pihak asing yang mengupayakan revolusi.

Namun massa malah menyorakinya dan dia sempat terpana karena kaget dengan reaksi massa. Siaran TV yang meliput acara itu langsung dihentikan.

Unjuk rasa terus berlangsung dan tentara, yang sebelumnya menembak warga sipil, mulai berpaling mendukung mereka. Ceausescu dan istrinya melarikan diri dari ibukota dengan helikopter namun ditangkap
oleh tentara dan ditahan selama 3 hari sebelum diadili dan dieksekusi. Kerusuhanpun mereda di Rumania.    

BBC online

Plaza Berusia 5.500 Tahun

Sebuah plaza bundar yang dibangun 5.500 tahun lalu telah ditemukan di Peru, dan para arkeolog yang terlibat dalam penggalian mengatakan Senin penentuan tanggal karbon menunjukkan plaza itu merupakan salah satu bangunan tertua yang pernah ditemukan di Amerika.

Satu tim ahli kekunoan Peru dan Jerman menemukan plaza itu, yang tersembunyi di bawah potongan lain arsitektur di reruntuhan yang dikenal sebagai Sechin Bajo, di Casma, 370 Km di utara Lima, ibukota Peru. “Itu merupakan penemuan yang mengesankan, masyarakat ilmuwan dan arkeologi sangat senang,” kata Cesar Perez, ilmuwan di Institut Kebudayaan Nasioal Peru yang mengawasi proyek tersebut. “Ini dapat mendesain kembali sejarah negara ini.”

Sebelum penemuan di Sechin Bajo, pakar arkeologi menganggap benteng kuno Caral Peru adalah salah satu dari yang tertua di belahan bumi Barat, sekitar 5.000 tahun. Para ilmuwan mengatakan Caral, yang terletak beberapa jam naik mobil dari Sechin Bajo, merupakan satu dari enam tempat di dunia — bersama dengan Mesopotamia, Mesir, Cina, India dan Mesoamerika — tempat manusia memulai kehidupan di kota lima ribu tahun lalu.

“Penentuan tanggal yang dilakukan oleh pakar arkeologi Jerman menyebutkan sekitar 5.500 tahun, tapi sebagian lainnya dapat lebih tua bergantung pada hal lainnya yang ditemukan,” kata Perez. Sebelumnya penemuan dekat Sechin Bajo berusia 3.600 tahun. “Mereka telah sangat maju mengerti arsitektur dan bangunan.

Ini dapat secara jelas terlihat dalam kenyataan bahwa material yang mereka gunakan bertahan sangat lama,” Peter Fuchs, salah seorang arkeolog, mengatakan pada suratkabar El Comercio. Tempat pertemuan sosial yang Fuchs dan rekannya temukan dibangun dengan batu dan batako.

Ratusan tempat arkeologis menutup Peru, dan banyak puing dibangun oleh kebudayaann kerajaan Incan yang dulu sangat berkuasa, yang mencapai puncaknya pada abad ke16, sesaat sebelum penakluk Spanyol datang di tempat yang sekarang adalah Peru

“Dipta”

Samurai

Samurai (侍 atau kadang-kala 士) adalah istilah yang biasa digunakan bagi perwira zaman sebelum industri Jepang. Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: “orang bersenjata“) yang digunakan semasa zaman Edo.

Bagaimanapun, istilah samurai digunakan sekarang bagi merujuk panglima bangsawan, bukan, contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai tanpa ikatan dengan klan atau daimyo apapun dikenal sebagai ronin (harafiah: “orang ombak”). Rōnin juga adalah samurai yang telah mengorbankan wibawa mereka atau yang telah gagal melaksanakan seppuku (menghukum diri sendiri dengan mengeluarkan salah satu organ tubuh) agar dapat mengembalikan nama baik klannya.

Samurai yang bertugas untuk para han disebut hanshi. Samurai dianggap mesti bersopan dan terpelajar, dan semasa era Tokugawa beransur-ansur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat.

Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentera nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.

Etimologi perkataan samurai berasal pada sebelum Era Heian di Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan perkataan samurai.

Bagaimanapun, pada masa itu, artinya telah lama berubah.Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.

Berikut adalah beberapa istilah lain samurai.* Buke (武家) – Ahli bela diri* Kabukimono – Perkataan dari kabuku atau condong, ia merujuk kepada gaya samurai berwarna-warni.* Mononofu (もののふ) – Istilah silam yang berarti panglima.* Musha (武者) – Bentuk ringkasan Bugeisha (武芸者), harafiah. pakar bela diri.* Si (士) – Huruf kanji pengganti samurai.* Tsuwamono (兵) – Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat.

All Source

Tembok China

The Great Wall of China adalah suatu simbol yang sudah tertancap kokoh di dalam mitologi China dan dengan datangnya abad ke 20, Tembok Besar China sudah menjadi simbol nasional bangsa Tiongkok. Berbagai macam perang besar dan peristiwa bersejarah telah terukir di dalam tembok-tembok kuno yang membentuk salah satu keajaiban dunia ini.

Berbagai macam pahlawan dan ahli perang, negarawan dan jenderal besar muncul di dalam perang-perang bersejarah di daerah Tembok Besar, semua ini memperkaya isi kebudayaan Tembok Besar. Legenda-legenda indah pun muncul dari antara batu-batu kokoh Tembok Besar, cerita-cerita yang memberi kehidupan ke dalam sosok tembok yang tinggi dan dingin.

Cerita-cerita tentang jatuhnya suatu dinasti,kepintaran seorang rakyat biasa, sampai cerita cinta yang menyentuh hati.Tembok Jiayuguan (di propinsi Gansu) adalah salah satu nadi yang membentang di sebagian Jalan Sutra Kuno (jalur yang membentang dari Eropa Selatan, Arab, India, sampai ke China).

Pembangunan nya memerlukan jumlah pekerja dan sumber materi yang luar biasa besarnya. Dari balik tembok-tembok Jiayuguan inilah muncul berbagai macam cerita yang kadang aneh kadang indah tentang pembangunannya.

Konon pada jaman Dinasti Ming(1368-1644) seorang pekerja yang bernama Yi Kaizhan adalah ahli matematika.
Dia mengkalkulasikan bahwa pembangunan Tembok Jiayuguan akan membutuhkan 99,999 buah batu. Pengawasnya tidak percaya dan mengatakan jikalau kalkulasinya salah meskipun dengan satu buat batu saja maka dia dan seluruh pekerja akan dihukum dengan kerja keras selama tiga tahun.Setelah pembangunan selesai, si pengawas sangatlah senang ketika dia melihat satu batu masih tertinggal di belakang gerbang Xiwong.

Tetapi saat itu juga Yi Kaizhan tiba-tiba mengatakan bahwa batu itu ditaruh disitu oleh makhluk supranatural untuk menstabilkan tembok, dan jika dipindah satu inci pun seluruh Jiayuguan akan runtuh.Sekarang, para pengunjung Tembok Jiayuguan dapat menemukan batu itu, persis seperti hari dimana si pengawas menemukannya.

All source

Perang Dunia I

Perang Dunia I (disingkat PDI atau PD1; juga dinamakan Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Negara-Negara, dan Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918. Lebih dari 40 juta orang tewas, termasuk sekitar 20 juta kematian militer dan sipil.

Perang ini dimulai setelah Pangeran Ruben dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.

Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.

FRONT

Front Timur
Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia menang.

sumber : http://www.wikipedia.org

Peristiwa/Kejadian Unik Di Perang Salib

Apakah anda tahu, kalau raja Richard dari Inggris tidak bisa berbahasa Inggris? Ataukah anda tahu kalau raja Richard dan sultan Saladin sering makan malam bersama dijeda pertempurannya? Seperti layaknya perang-perang yang lain, maka perang salib banyak sekali menyimpan cerita atau fakta unik dibaliknya.

1. Richard the Lion heart, yang terkenal sebagai Raja Inggris, dan konyolnya beliau tidak bisa bahasa inggris. Karena sejak kecil dia selalu berada di Prancis. Dia cuma numpang lahir di Inggris. Bahkan konon, beliau lebih mahir bahasa Arab daripada bahasa Inggris.

2. Raja Richard berada di Inggris dalam masa pemerintahannya hanya selama 11 bulan. Permaisurinya, Queen Berengaria of Navarre, malah tidak pernah ke Inggris sama sekali. Oleh karena itu Richard juga dikenal sebagai ” The Absent King”.

3. Saking tidak percayanya dengan motivasi rekannya sesama ekspedisi perang salib, Raja Richard pernah mengatakan : “Saya lebih rela Yerusalem dipimpin oleh seorang Muslim yang bijak dan berjiwa ksatria daripada kota suci itu jatuh ketangan para baron Eropa yang hanya mengejar kekayaan pribadi “.

4. Pada suatu peristiwa di pertempuran di Jaffa, ketika pasukan kavaleri Tentara Salib merasakan kelelahan, Richard sendiri memimpin pasukan tombak melawan kaum muslim. Saladin nyaris berada di sisinya dengan penuh kekaguman. Saat dia melihat kuda Richard terjatuh di bawahnya, seketika Sultan mengirimkan tukang kudanya ke medan pertempuran dengan dua ekor kuda yang masih segar untuk Raja Inggris yang berani itu.

5. Ada juga cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran.

6. Ketika ada salah satu panglima perang saladin memberontak, Richard membunuhnya dan menyerahkan kepalanya pada saladin serta berkata, “Aku tidak ingin orang ini mengacaukan “permainan” kecil kita”. Dan keesokan harinya mereka bertempur sengit.

7. Pernah dalam suatu pertempuran, Richard melihat bahwa pedang saladin tumpul dan dia menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar saladin mengasahnya.

8. Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin mengirimkan dokter terbaiknya untuk mengobati Richard. Kapan lagi kita bisa mendapatkan pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Salahuddin?

9. Orang Eropa pada awalnya menyebut orang Muslim sebagai Barbarian, tetapi akibat kontak yang intensif dari perang salib, Lambat laun mereka menyadari bahwa yang barbar sesungguhnya adalah mereka. Jika ditilik dari tingginya peradaban budaya dan ilmu kaum muslimin saat itu.

10. Menurut catatan sejarah, pada saat perang salib, semua wanita dan pelacur di usir keluar dari kamp crusaders. Seluruh crusaders harus suci secara jasmaniah, bebas dari nafsu. Tapi ada satu grup wanita yg bebas keluar masuk camp crusaders yaitu tukang cuci baju. Bahkan kalau satu grup tukang cuci mau bepergian antar kota, mereka dijaga oleh sepasukan knight, dan dibuntuti pasukan infantri. Kalau iring-iringan ini diserang, keselamatan para tukang cuci ini no.1. Waktu ditawan pasukan muslim, para tukang cuci ini lebih dihormati daripada prajurit biasa. Sampai-sampai Richard The Lion Heart juga rela membayar ransum buat para tukang cuci itu.

11. Ketika Frederick Barbarossa (kakek kaisar Frederik II) meninggal pada ekspedisi perang salib III, banyak ksatrianya yang menganggap bahwa ini adalah kehendak Tuhan dan banyak yang bergabung dengan kaum muslim. Lalu yang tersisa membawa jasad Barbarossa menuju ke yerusalem dengan anggapan nanti Barbarosa akan terlahir kembali.

12. Frederick II Kaisar Jerman, punya hubungan khusus dengan Sultan Malik dari Mesir di perang salib V. Beliau merasa di jaman itu (jaman dark ages), satu-satunya yang sebanding dengan dia di masalah budaya dan personality adalah pangeran-pangeran dari kerajaan muslim. Oleh karena itu gaya hidupnya agak nyentrik (dia berpoligami, padahal seorang Katolik tidak demikian).

13. Waktu terpaksa harus berpartisipasi dalam perang salib, Frederick II berhasil merebut Jerusalem, Betlehem dan Nazareth tanpa meneteskan setitik darahpun. Walaupun sebenernya dia cuma menyewa ke 3 kota tersebut dari sahabatnya si sultan Malik dari Mesir.

14. Pernah ada kejadian Frederick II memukul pendeta yang masuk ke dalam masjid dan memperingatkan agar jangan melakukan hal itu lagi. Sedangkan al-Malik pernah dinasehati oleh Knight Templar agar membunuh Frederick II pada saat pengawalannya sedang longgar. Mengetahui hal tersebut, al-Malik segera menyuruh Frederick II agar segera pergi dari situ karena keadaannya ‘berbahaya’.

15. Kekalahan pasukan Arab lebih sering karena mereka terpancing melakukan serangan terbuka melawan kavaleri berat Eropa. Dimana disiplin serta pengalaman tempur sukarelawan Jihad kalah jauh dari satuan tempur veteran Eropa khususnya ordo-ordo militer seperti Templar, Hospitallers dan Teutonic Knight.

16. Kekalahan pihak Eropa umumnya akibat dari insubordinasi alias kurang kuatnya komando tunggal dalam kesatuan tentara yang terdiri dari elemen-elemen berbeda dari para baron dan ordo militer yang sebenarnya saling tidak suka satu sama lainnya. Selain itu dalam beberapa kekalahan, para tentara bayaran ( mercenary ) dan sukarelawan Eropa seringkali terlalu cepat meninggalkan barisannya untuk menjarah kota-kota Islam yang hampir ditaklukannya. Hal itu membuat pasukan Islam yg sebenarnya sudah terpojok bisa melakukan counter-attack.

17. Pasukan turki khwaraziman yang menyerang jerusalem tahun 1244 waktu itu dikontrol oleh keturunan genghis khan, Eljigidei. Yang lucu dari pasukan ini adalah pasukannya mayoritas beragama Buddha bahkan komandan Hulegu khan juga seorang Buddhis.

18. Sebenarnya pengiriman para Crusader salah alamat, kaum Turki Seljuk yang banyak mengganggu ziarah kaum kristiani ke Yerusalem sudah diusir oleh khalifah Mesir. Akan tetapi lamanya perjalanan serta miskinnya informasi membuat pemimpin Crusader tidak mendengar pergantian kekuasaan di Yerusalem.

19. Divisi elit pasukan berkuda Cossack di Rusia dan Musketer berkuda di Prancis karena terinspirasi suksesnya pasukan berkuda pemanah bangsa Arab. Pasukan berkuda bukan hanya sebagai pasukan sayab tapi menjadi pasukan khusus.

20. Membangun sepasukan knights memakan biaya yang sangat besar. Seorang raja sekalipun di abad pertengahan paling hanya memiliki sekitar 100 – 300 Full Knight dengan Heavy Horse yang berdinas dibawah komandonya secara full – time. Biasanya para raja akan mengumpulkan seluruh Knight yang berada di bawah para duke dan baronnya apabila menghadapi pertempuran besar.

21. Para Knights umumnya adalah anak para ningrat yang tidak memiliki hak waris. Di masa itu seperti juga para bangsawan dimana saja, kekayaan dan kekuasaan sang ayah hanya diwarisi oleh putra sulungnya, kecuali tingkat raja atau baron kaya dimana putra ke dua hingga ke 3 masih mungkin mewarisi satu county atau estate dengan kastil kecil. Putra-putra yang tidak atau merasa kurang memiliki kekayaan biasanya sejak remaja mengasah diri dengan ketrampilan perang. Mereka kemudian pada usia tertentu (15-16 tahun ) di inagurasi menjadi knight oleh raja atau baron tempat dia mengabdi.

22. Ada sebuah aturan yang tidak pernah dilanggar oleh kedua belah pihak sewaktu perang salib. Yaitu Fakta Nobility atau Hukum Chivalry yang berlaku di abad pertengahan bahwa raja tidak boleh membunuh sesama raja. Khususnya apabila tertawan. Salah satu kode etik knights dan para noble adalah mereka pantang membunuh keluarga atau orang2 dari keturunan ningrat yang menyerah/tertawan dalam pertempuran. Akan tetapi khusus buat religius-military Order spt Templar, Hospitaller dan Teutonic dalam perang Salib, peraturan itu tidak berlaku terhadap para noble/ningrat Muslim. Kecuali dalam kondisi khusus atau mendapat spesial order dari pemimpin Crusader yang mendapat mandat langsung dari Paus. Dalam tradisi Arab sendiri, seorang raja pantang membunuh sesama raja. Hal itu yang diterapkan Saladin ketika dia tidak membunuh Guy of Lusignan, raja kerajaan Latin di Yerusalem ketika berhasil memenangkan pertempuran Hattin.

23. Saladin pernah melanggar etika dan hukum perang Islam yg selalu dia junjung tinggi ketika dia mengeksekusi semua tawanan Ksatria Templar dan Hospitaller ketika dia memenangkan pertempuran Hattin. Sementara Richard The Lion Heart juga pernah melanggar kode etik Chivalry serta etika Noble-nya saat dia mengeksekusi 2000 serdadu Saladin yang tertawan di depan gerbang Acre/Akko.

24. Kalau selama ini kita mendengar bahwa Saladin itu komandan yg santun, maka salah satu panglima mamluk yaitu Baybar adalah komandan yang garang. Tidak kalah garangnya dalam soal bunuh-membunuh seperti crusaders. Kalau crusaders dibawah pimpinan Richard pernah menghukum mati seluruh tawanan muslim di Aacre, pasukan Baybar juga membunuh semua orang kristen di Acre, termasuk pendeta dan perempuan. bahkan dia berkirim surat ke komandan crusaders untuk menceritakan detil pembantaian di dalam suratnya. Baybar bahkan sampai membuat lingkungan acre jadi gurun agar di masa depan sulit untuk jadi pangkalan crusaders lagi.

25. Saat pengepungan kota Acre, Baybars menggunakan siege weaponnya selain sebagai senjata penghancur berat jarak jauh, juga sebagai senjata psikologi dan biologi. Senjata katapel-nya tidak hanya melontarkan batu ke arah kota, tapi juga mayat pasukan musuh, tawanan anak-anak yang masih hidup serta bangkai binatang spt kuda, unta dll. Di abad pertengahan hal itu kerap disebut sbg ‘humor pasukan artileri’. Namun Baybars melakukannya lebih intensif dan mengerikan.

26. Akibat dihinggapi penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Maka.Shalahuddin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan spirit perjuangan. Di festival ini dikaji habis-habisan sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad.Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya luar biasa. Banyak pemuda Muslim yang mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestina. Mereka pun siap mengikuti pendidikan kemiliteran.Ada di antara teman-teman yang mau menambahkan???

Sejarah Perang Salib

Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291; biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia. Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama Abad ke 16 di wilayah diluar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-Kristiani untuk alasan campuran antara agama, ekonomi dan politik. Skema penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke 11 sampai dengan Abad ke 13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor berlanjut hingga Abad ke 16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance. Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling bertukar ilmu pengetahuan. Perang Salib berpengaruh sangat luas terhadap aspek-aspek politik, ekonomi dan sosial, yang mana beberapa bahkan masih berpengaruh sampai masa kini.

Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaan Kristen dan kekuatan-kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-kota Kristen, termasuk ibukota Byzantium, Konstantinopel. Perang Salib Keenam adalah perang salib pertama yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh preseden yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu menyerukan perang salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik internal antara kerajaan-kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun mengakibatkan persekutuan antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti persekutuan antara kekuatan Tentara Salib dengan Kesultanan Rum yang Muslim dalam Perang Salib Kelima.

•KONTEK SEJARAH
Kondisi Eropa BaratAsal mula ide perang salib adalah perkembangan yang terjadi di Eropa Barat sebelumnya pada Abad Pertengahan, selain itu juga menurunnya pengaruh Kekaisaran Byzantium di timur yang disebabkan oleh gelombang baru serangan Muslim Turki. Pecahnya Kekaisaran Carolingian pada akhir Abad Ke-9, dikombinasikan dengan stabilnya perbatasan Eropa sesudah peng-Kristen-an bangsa-bangsa Viking, Slav dan Magyar, telah membuat kelas petarung bersenjata yang energinya digunakan secara salah untuk bertengkar satu sama lain dan meneror penduduk setempat. Gereja berusaha untuk menekan kekerasan yang terjadi melalui gerakan-gerakan Pax Dei dan Treuga Dei. Usaha ini dinilai berhasil, akan tetapi para ksatria yang berpengalaman selalu mencari tempat untuk menyalurkan kekuatan mereka dan kesempatan untuk memperluas daerah kekuasaan pun menjadi semakin tidak menarik. Kecuali pada saat terjadi Reconquista di Spanyol dan Portugal, dimana pada saat itu ksatria-ksatria dari Iberia dan pasukan lain dari beberapa tempat di Eropa bertempur melawan pasukan Moor Islam, yang sebelumnya berhasil menyerang dan menaklukan sebagian besar Semenanjung Iberia dalam kurun waktu 2 abad.

Pada tahun 1063, Paus Alexander II memberikan restu kepausan bagi kaum Kristen Iberia untuk memerangi kaum Muslim. Paus memberikan baik restu kepausan standard maupun pengampunan bagi siapa saja yang terbunuh dalam pertempuran tersebut. Maka, permintaan yang datang dari Kekaisaran Byzantium yang sedang diancam oleh kaum Muslim Seljuk, menjadi perhatian semua orang. Hal ini terjadi pada tahun 1074, dari Kaisar Michael VII kepada Paus Gregorius VII dan sekali lagi pada tahun 1095, dari Kaisar Alexius I Comnenus kepada Paus Urbanus II.

Perang Salib adalah sebuah gambaran dari dorongan keagamaan yang intens yang merebak pada akhir abad ke-11 di masyarakat. Seorang tentara Salib, sesudah memberikan sumpah sucinya, akan menerima sebuah salib dari Paus atau wakilnya dan sejak saat itu akan dianggap sebagai “tentara gereja”. Hal ini sebagian adalah karena adanya Kontroversi Investiture, yang berlangsung mulai tahun 1075 dan masih berlangsung selama Perang Salib Pertama. Karena kedua belah pihak yang terlibat dalam Kontroversi Investiture berusaha untuk menarik pendapat publik, maka masyarakat menjadi terlibat secara pribadi dalam pertentangan keagamaan yang dramatis. Hasilnya adalah kebangkitan semangat Kristen dan ketertarikan publik pada masalah-masalah keagamaan. Hal ini kemudian diperkuat oleh propaganda keagamaan tentang Perang untuk Keadilan untuk mengambil kembali Tanah Suci – yang termasuk Yerusalem (dimana kematian, kebangkitan dan pengangkatan Yesus ke Surga terjadi menurut ajaran Kristen) dan Antioch (kota Kristen yang pertama) – dari orang Muslim. Selanjutnya, “Penebusan Dosa” adalah faktor penentu dalam hal ini. Ini menjadi dorongan bagi setiap orang yang merasa pernah berdosa untuk mencari cara menghindar dari kutukan abadi di Neraka. Persoalan ini diperdebatkan dengan hangat oleh para tentara salib tentang apa sebenarnya arti dari “penebusan dosa” itu. Kebanyakan mereka percaya bahwa dengan merebut Yerusalem kembali, mereka akan dijamin masuk surga pada saat mereka meninggal dunia. Akan tetapi, kontroversi yang terjadi adalah apa sebenarnya yang dijanjikan oleh paus yang berkuasa pada saat itu. Suatu teori menyatakan bahwa jika seseorang gugur ketika bertempur untuk Yerusalemlah “penebusan dosa” itu berlaku. Teori ini mendekati kepada apa yang diucapkan oleh Paus Urbanus II dalam pidato-pidatonya. Ini berarti bahwa jika para tentara salib berhasil merebut Yerusalem, maka orang-orang yang selamat dalam pertempuran tidak akan diberikan “penebusan”. Teori yang lain menyebutkan bahwa jika seseorang telah sampai ke Yerusalem, orang tersebut akan dibebaskan dari dosa-dosanya sebelum Perang Salib. Oleh karena itu, orang tersebut akan tetap bisa masuk Neraka jika melakukan dosa sesudah Perang Salib. Seluruh faktor inilah yang memberikan dukungan masyarakat kepada Perang Salib Pertama dan kebangkitan keagamaan pada abad ke-12.

•Situasi Timur Tengah
Keberadaan Muslim di Tanah Suci harus dilihat sejak penaklukan bangsa Arab terhadap PalestinaYerusalemByzantium yang beragama Kristen Orthodox Timur. pada abad ke-7. Hal ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi penziarahan ke tempat-tempat suci kaum Kristiani atau keamanan dari biara-biara dan masyarakat Kristen di Tanah Suci Kristen ini. Sementara itu, bangsa-bangsa di Eropa Barat tidak terlalu perduli atas dikuasainya – yang berada jauh di Timur – sampai ketika mereka sendiri mulai menghadapi invasi dari orang-orang Islam dan bangsa-bangsa non-Kristen lainnya seperti bangsa Viking dan Magyar. Akan tetapi, kekuatan bersenjata kaum Muslimlah yang berhasil memberikan tekanan yang kuat kepada kekuasaan Kekaisaran.

Titik balik lain yang berpengaruh terhadap pandangan Barat kepada Timur adalah ketika pada tahun 1009, kalifah Bani Fatimiah, Al-Hakim bi-Amr Allah memerintahkan penghancuran Gereja Makam Suci (Church of The Holy Sepulchre). Penerusnya memperbolehkan Kekaisaran Byzantium untuk membangun gereja itu kembali dan memperbolehkan para peziarah untuk berziarah di tempat itu lagi. Akan tetapi banyak laporan yang beredar di Barat tentang kekejaman kaum Muslim terhadap para peziarah Kristen. Laporan yang didapat dari para peziarah yang pulang ini kemudian memainkan peranan penting dalam perkembangan Perang Salib pada akhir abad itu.

•Penyebab Langsung
Penyebab langsung dari Perang Salib Pertama adalah permohonan Kaisar Alexius I kepada Paus Urbanus II untuk menolong Kekaisaran Byzantium menahan laju invasi tentara Muslim ke dalam wilayah kekaisaran tersebut. Pada tahun 1071, di Pertempuran Manzikert, Kekaisaran Byzantium telah dikalahkan oleh pasukan Muslim Seljuk dan kekalahan ini berujung kepada dikuasainya hampir seluruh wilayah Asia Kecil (Turki modern). Meskipun Pertentangan Timur-Barat seldang berlangsung antara gereja Katolik Barat dengan gereja Orthodox Timur, Alexius I mengharapkan respon yang positif atas permohonannya. Bagaimanapun, respon yang didapat amat besar dan hanya sedikit bermanfaat bagi Alexius I. Paus menyeru bagi kekuatan invasi yang besar bukan saja untuk mempertahankan Kekaisaran Byzantium, akan tetapi untuk merebut kembali Yerusalem.Ketika Perang Salib Pertama didengungkan pada tahun 1095, para pangeran Kristen dari Iberia Galicia dan Asturia, wilayah Basque dan Navarre, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, selama seratus tahun. Kejatuhan bangsa Moor Toledo Kerajaan Leon pada tahun 1085 adalah kemenangan yang besar. Ketidak bersatuan penguasa-penguasa Muslim merupakan faktor yang penting, dan kaum Kristen, yang meninggalkan para wanitanya di garis belakang, amat sulit untuk dikalahkan. Mereka tidak mengenal hal lain selain bertempur, mereka tidak memiliki taman-taman atau perpustakaan untuk dipertahankan. Para ksatria Kristen ini merasa bahwa mereka bertempur di lingkungan asing yang dipenuhi oleh orang kafir sehingga mereka dapat berbuat dan merusak sekehendak hatinya. Seluruh faktor ini kemudian akan dimainkan kembali di lapangan pertempuran di Timur. Ahli sejarah Spanyol melihat bahwa Reconquista adalah kekuatan besar dari karakter Castilia, dengan perasaan bahwa kebaikan yang tertinggi adalah mati dalam pertempuran mempertahankan ke-Kristen-an suatu Negara. sedang bertempur untuk keluar dari pegunungan kepada

•Kondisi Sesudah Perang Salib PertamaPerang Salib Pertama melepaskan gelombang semangat perasaan paling suci sendiri yang diekspresikan dengan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang menyertai pergerakan tentara Salib melintasi Eropa dan juga perlakuan kasar terhadap pemeluk Kristen Orthodox Timur. Kekerasan terhadap Kristen Orthodox ini berpuncak pada penjarahan kota Konstantinopel pada tahun 1024, dimana seluruh kekuatan tentara Salib ikut serta. Selama terjadinya serangan-serangan terhadap orang Yahudi, pendeta lokal dan orang Kristen berupaya melindungi orang Yahudi dari pasukan Salib yang melintas. Orang Yahudi seringkali diberikan perlindungan di dalam gereja atau bangunan Kristen lainnya, akan tetapi, massa yang beringas selalu menerobos masuk dan membunuh mereka tanpa pandang bulu.Pada abad ke-13, perang salib tidak pernah mencapai tingkat kepopuleran yang tinggi di masyarakat. Sesudah kota Acra jatuh untuk terakhir kalinya pada tahun 1291 dan sesudah penghancuran bangsa Occitan (Perancis Selatan) yang berpaham Catharisme pada Perang Salib Albigensian, ide perang salib mengalami kemerosotan nilai yang diakibatkan oleh pembenaran lembaga Kepausan terhadap agresi politik dan wilayah yang terjadi di Katolik Eropa.

Orde Ksatria Salib mempertahankan wilayah adalah orde Knights Hospitaller. Sesudah kejatuhan Acra yang terakhir, orde ini menguasai Pulau Rhodes dan pada abad ke-16 dibuang ke Malta. Tentara-tentara Salib yang terakhir ini akhirnya dibubarkan oleh Napoleon Bonaparte pada tahun 1798.

•Peninggalan Benua Eropa
Perang Salib selalu dikenang oleh bangsa-bangsa di Eropa bagian Barat dimana pada masa Perang Salib merupakan negara-negara Katolik Roma. Sungguh pun demikian, banyak pula kritikan pedas terhadap Perang Salib di negara-negara Eropa Barat pada masa Renaissance.

•Politik dan Budaya
Perang Salib amat mempengaruhi Eropa pada Abad Pertengahan. Pada masa itu, sebagian besar benua dipersatukan oleh kekuasaan Kepausan, akan tetapi pada abad ke-14, perkembangan birokrasi yang terpusat (dasar dari negara-bangsa modern) sedang pesat di Perancis, Inggris, Burgundi, Portugal, Castilia dan Aragon. Hal ini sebagian didorong oleh dominasi gereja pada masa awal perang salib.

Meski benua Eropa telah bersinggungan dengan budaya Islam selama berabad-abad melalui hubungan antara Semenanjung Iberia dengan Sisilia, banyak ilmu pengetahuan di bidang-bidang sains, pengobatan dan arsitektur diserap dari dunia Islam ke dunia Barat selama masa perang salib.

Pengalaman militer perang salib juga memiliki pengaruh di Eropa, seperti misalnya, kastil-kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari batu-batuan yang tebal dan besar seperti yang dibuat di Timur, tidak lagi menggunakan bahan kayu seperti sebelumnya. Sebagai tambahan, tentara Salib dianggap sebagai pembawa budaya Eropa ke dunia, terutama Asia. Bersama perdagangan, penemuan-penemuan dan penciptaan-penciptaan sains baru mencapai timur atau barat. Kemajuan bangsa Arab termasuk perkembangan aljabar, lensa dan lain lain mencapai barat dan menambah laju perkembangan di universitas-universitas Eropa yang kemudian mengarahkan kepada masa Renaissance pada abad-abad berikutnya.

•Perdagangan
Kebutuhan untuk memuat, mengirimkan dan menyediakan balatentara yang besar menumbuhkan perdagangan di seluruh Eropa. Jalan-jalan yang sebagian besar tidak pernah digunakan sejak masa pendudukan Romawi, terlihat mengalami peningkatan disebabkan oleh para pedagang yang berniat mengembangkan usahanya. Ini bukan saja karena Perang Salib mempersiapkan Eropa untuk bepergian akan tetapi lebih karena banyak orang ingin bepergian setelah diperkenalkan dengan produk-produk dari timur. Hal ini juga membantu pada masa-masa awal Renaissance di Itali, karena banyak negara-kota di Itali yang sejak awal memiliki hubungan perdagangan yang penting dan menguntungkan dengan negara-negara Salib, baik di Tanah Suci maupun kemudian di daerah-daerah bekas Byzantium.

Pertumbuhan perdagangan membawa banyak barang ke Eropa yang sebelumnya tidak mereka kenal atau amat jarang ditemukan dan sangat mahal. Barang-barang ini termasuk berbagai macam rempah-rempah, gading, batu-batu mulia, teknik pembuatan barang kaca yang maju, bentuk awal dari mesiu, jeruk, apel, hasil-hasil tanaman Asia lainnya dan banyak lagi.Keberhasilan untuk melestarikan Katolik Eropa, bagaimanapun, tidak dapat mengabaikan kejatuhan Kekaisaran Kristen Byzantium, yang sebagian besar diakibatkan oleh kekerasan tentara Salib pada Perang Salib Keempat terhadap Kristen Orthodox Timur, terutama pembersihan yang dilakukan oleh Enrico Dandolo yang terkenal, penguasa Venesia dan sponsor Perang Salib Keempat. Tanah Byzantium adalah negara Kristen yang stabil sejak abad ke-4.

Sesudah tentara Salib mengambil alih Konstantinopel pada tahun 1204, Byzantium tidak pernah lagi menjadi sebesar atau sekuat sebelumnya dan akhirnya jatuh pada tahun 1453.Melihat apa yang terjadi terhadap Byzantium, Perang Salib lebih dapat digambarkan sebagai perlawanan Katolik Roma terhadap ekspansi Islam, ketimbang perlawanan Kristen secara utuh terhadap ekspansi Islam. Di lain pihak, Perang Salib Keempat dapat disebut sebuah anomali. Kita juga dapat mengambil suatu kompromi atas kedua pendapat diatas, khususnya bahwa Perang Salib adalah cara Katolik Roma utama dalam menyelamatkan Katolikisme, yaitu tujuan yang utama adalah memerangi Islam dan tujuan yang kedua adalah mencoba menyelamatkan ke-Kristen-an, dalam konteks inilah, Perang Salib Keempat dapat dikatakan mengabaikan tujuan yang kedua untuk memperoleh bantuan logistik bagi Dandolo untuk mencapai tujuan yang utama. Meski begitu, Perang Salib Keempat ditentang oleh Paus pada saat itu dan secara umum dikenang sebagai suatu kesalahan besar.

•Dunia Islam
Perang salib memiliki efek yang buruk tetapi terlokalisir pada dunia Islam. Dimana persamaan antara “Bangsa Frank” dengan “Tentara Salib” meninggalkan bekas yang amat dalam. Muslim secara tradisional mengelu-elukan Saladin, seorang ksatria Kurdi, sebagai pahlawan Perang Salib. Pada abad ke-21, sebagian dunia Arab, seperti gerakan kemerdekaan Arab dan gerakan Pan-Islamisme masih terus menyebut keterlibatan dunia Barat di Timur Tengah sebagai “perang salib”. Perang Salib dianggap oleh dunia Islam sebagai pembantaian yang kejam dan keji oleh kaum Kristen Eropa.

Konsekuensi yang secara jangka panjang menghancurkan tentang perang salib, menurut ahli sejarah Peter Mansfield, adalah pembentukan mental dunia Islam yang cenderung menarik diri. Menurut Peter Mansfield, “Diserang dari berbagai arah, dunia Islam berpaling ke dirinya sendiri. Ia menjadi sangat sensitive dan defensive……sikap yang tumbuh menjadi semakin buruk seiring dengan perkembangan dunia, suatu proses dimana dunia Islam merasa dikucilkan, terus berlanjut.”

•Komunitas Yahudi
Kekerasan tentara Salib terhadap bangsa Yahudi di kota-kota di Jerman dan Hongaria, belakangan juga terjadi di Perancis dan Inggris, dan pembantaian Yahudi di Palestina dan SyriaAnti-Semit, meski tidak ada satu perang salib pun yang pernah dikumandangkan melawan Yahudi. Serangan-serangan ini meninggalkan bekas yang mendalam dan kesan yang buruk pada kedua belah pihak selama berabad-abad. Posisi sosial bangsa Yahudi di Eropa Barat semakin merosot dan pembatasan meningkat selama dan sesudah Perang Salib. Hal ini memuluskan jalan bagi legalisasi Anti-Yahudi oleh Paus Innocentius III dan membentuk titik balik bagi Anti-Semit abad pertengahan. Menjadi bagian yang penting dalam sejarahPeriode perang salib diungkapkan dalam banyak narasi Yahudi. Diantara narasi-narasi itu, yang terkenal adalah catatan-catatan Solomon bar Simson dan Rabbi Eliezer bar Nathan, “The Narrative of The Old Persecution” yang ditulis oleh Mainz Anonymus dan “Sefer Zekhirah” dan “The Book of Remembrance” oleh Rabbi Ephrain dari Bonn.

•Pegunungan Kaukasus
Di Pegunungan Kaukasus di Georgia, di dataran tinggi Khevsureti yang terpencil, ada sebuah suku yang disebut Khevsurs yang dianggap merupakan keturunan langsung dari sebuah kelompok tentara salib yang terpisah dari induk pasukannya dan tetap dalam keadaan terisolasi dengan sebagian budaya perang salib yang masih utuh. Memasuki abad ke-20, peninggalan dari baju perang, persenjataan dan baju rantai masih digunakan dan terus diturunkan dalam komunitas tersebut. Ahli ethnografi Rusia, Arnold Zisserman, yang menghabiskan 25 tahun (1842 – 1862) di pegunungan Kaukasus, percaya bahwa kelompok dari dataran tinggi Georgia ini adalah keturunan dari tentara Salib yang terakhir berdasarkan dari kebiasaan, bahasa, kesenian dan bukti-bukti yang lain. Penjelajah Amerika Richard Halliburton melihat dan mencatat kebiasaan suku ini pada tahun 1935.

sumber : http://www.wikipedia.org

CHARLEMAGNE 742-814 Kaisar abad tengah

Kaisar abad tengah Charlemagne (Charles yang Agung) raja bangsa Franks, penakluk Saxony, pendiri Kekaisaran Romawi yang suci merupakan salah seorang penguasa yang paling terkemuka di dunia.

Lahir tahun 742, dekat kota Aachen yang akhirnya jadi ibukotanya. Ayahnya bernama Pepin si Cebol dan kakeknya Charles Martel, seorang pemuka bangsa Frank, yang di tahun 732 berhasil memenangkan percobaan kaum Muslimin yang berusaha menaklukkan Perancis, dalam pertempuran di Tours. Tahun 751 Pepin dinyatakan sebagai Raja bangsa Franks sehingga mengakhiri kelemahan dinasti Merovingian, mendirikan dinasti baru yang kini disebut Carolingian, sesudah Charlemagne. Tahun 768 Pepin meninggal dunia dan kerajaan bangsa Franks dibagi antara Charles dan saudaranya Carloman. Nasib baik buat Charles dan untuk kesatuan Franks, mendadak Carloman meninggal tahun 771. Kejadian ini mengakibatkan Charles, di umur dua puluh sembilan tahun, jadi Raja tunggal di Kerajaan Franks yang sudah jadi kerajaan terkuat di Eropa.

Pada saat penobatan Charles, Kerajaan Franks terdiri dari Perancis sekarang, Belgia, Swis, tambah sebagian negeri Belanda sekarang dan Jerman. Charles membuang sedikit waktu untuk mulai meluaskan kerajaannya. Janda Carloman dan anak-anaknya mengungsi ke kerajaan Lombard di Italia Utara. Charlemagne bercerai dengan istrinya orang Lombard bernama Desidarata dan memimpin tentara menuju Italia Utara. Menjelang tahun 774 Lombard sepenuhnya ditaklukkan. Italia Utara dibaurkan dengan kerajaannya meskipun empat penyerbuan tambahan masih diperlukan untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya. Janda Carloman berikut anak-anaknya jatuh ke tangan Charlemagne dan sejak itu tak tampak lagi batang hidungnya selama-lamanya.

Tetapi, yang lebih penting, dan tentu saja lebih sulit adalah penaklukan Charlemagne atas Saxony, suatu daerah luas di sebelah utara Jerman. Ini diperlukan tidak kurang dari delapan belas kali pertempuran; yang pertama tahun 772 dan yang terakhir tahun 804. Faktor-faktor agama sudah barang tentu menjadi penyebab mengapa perang lawan Saxony begitu ketat dan berdarah. Orang-orang Saxon itu pagan –tak beragama– dan Charlemagne memaksa mereka memeluk agama Nasrani. Mereka yang menolak dibaptis atau belakangan balik lagi murtad jadi pagan dijatuhi hukuman mati. Menurut taksiran, tak kurang dari seperempat penduduk Saxon terbunuh dalam proses penaklukan agama secara paksa ini.

Charles juga melakukan serbuan ke bagian selatan Jerman dan barat daya Perancis, untuk mengukuhkan pengawasannya atas daerah-daerah itu. Untuk mengamankan perbatasan timur kerajaannya, Charlemagne melakukan serentetan penyerbuan terhadap bangsa Avar. Orang Avar berdarah Asia, ada hubungannya dengan bangsa Hun, dan mereka menguasai daerah yang luas, yang kini terkenal dengan Honggaria dan Yugoslavia. Sesudah itu Charlemagne membabat habis seluruh kekuatan Angkatan Bersenjata Avar. Kendati daerah-daerah sebelah timur Saxony dan Bavaria tidak diduduki bangsa Franks, negeri-negeri lain yang mengakui kekuasaan Franks membentang luas mulai Jerman hingga Croatia.

Charlemagne juga mencoba mengamankan daerahnya di perbatasan bagian selatan. Tahun 778 dia pimpin penyerbuan ke Spanyol. Penyerbuan ini tidak berhasil, tetapi Charlemagne bisa juga mendirikan daerah kekuasaan di Spanyol bagian utara, terkenal dengan sebutan “Spanish March” yang mengakui kedaulatan kekuasaan Charlemagne.

Sebagai hasil begitu banyak peperangan yang membawa kemenangan (bangsa Franks melakukan lima puluh empat kali pertempuran dalam jangka waktu empat puluh lima tahun selama pemerintahannya), Charlemagne berhasil menyatukan hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaannya. Pada puncak kejayaannya, kerajaannya terdiri dari sebagian besar Perancis sekarang, Jerman, Swis, Austria, Negeri Belanda, tambah sebagian besar Italia dan banyak lagi daerah-daerah perbatasan. Sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi, tak ada satu negara pun yang punya daerah kekuasaan seluas itu.

Selama pemerintahannya Charlemagne memelihara hubungan akrab dengan Paus. Tetapi dalam masa hidupnya jelas bukan Paus,yang menguasai Charlemagne, melainkan Charlemagne yang menguasai Paus.

Puncak paling tinggi, atau paling tidak peristiwa yang paling termasyhur dari pemerintahan Charlemagne terjadi di Roma pada Hari Natal tahun 800. Pada hari itu Paus Leo III mengenakan mahkota di atas kepala Charlemagne dan mengumumkan bahwa dia adalah Kaisar Romawi. Ini berarti Kekaisaran Romawi Barat yang sudah hancur tiga abad sebelumnya dinyatakan bangkit kembali dan Charlemagne merupakan pengganti Augustus Caesar yang sah.

Kenyataannya, tentu saja, satu keganjilan menganggap Kerajaan Charlemagne merupakan “pemugaran” Kekaisaran Romawi. Pertama, daerah yang dikuasai kedua kekaisaran sangat jauh berbeda. Kerajaan Charlemagne betapapun luasnya, hanya mencakup separoh dari Kekaisaran Romawi Barat. Sebagian daerah memang sama dikuasai oleh kedua kekaisaran itu, seperti Belgia, Perancis, Swis dan bagian utara Itali. Tetapi Inggris dan Spanyol, daerah selatan Itali dan Afrika bagian utara yang merupakan daerah kekaisaran Romawi, tidak berada di bawah kekuasaan Charlemagne. Sedangkan Jerman yang merupakan daerah taklukannya yang penting tidak pernah berada di bawah kekuasaan Romawi. Kedua, Charlemagne bukanlah orang Romawi ditilik dari segala sudut; tidak dari sudut kelahiran, pandangan, maupun budaya. Bangsa Franks tergolong suku Teutonik, dan bahasa asli Charlemagne adalah dialek Jerman Kuno, meskipun sedikit-sedikit dia ada belajar bahasa Latin. Charlemagne sebagian besar dari umurnya hidup di Eropa Utara, khusus Jerman, dan hanya melakukan empat kali perjalanan ke Itali. Ibukota kekaisarannya bukan Roma melainkan Aachen. Kini berada di Jerman Barat tidak jauh dari perbatasan Belgia dan Negeri Belanda.

Kegesitan pengambilan keputusan politik Charlemagne yang menjadi ciri khasnya ternyata macet begitu dia dihadapkan pada persoalan siapa yang akan menggantikan tahtanya. Kendati dia sudah menghabiskan sebagian besar masa hidupnya berpegang menyatukan sebagian besar daerah Eropa Barat, dia tidak mampu secara bijak menyusun perencanaan membagi wilayah kekaisaran diantara ketiga puteranya ketika dia mati. Hal ini biasanya menandakan ketidakmampuan menetapkan satu garis tegas dan jalan keluar hingga bisa jadi bibit perang saudara. Tetapi keadaan selanjutnya menunjukkan kedua putera tertuanya mati tak lama sebelum Charlemagne sendiri. Akibatnya, putera ketiganya –Louis Sang Taat– mampu mewarisi tahta Charlemagne tanpa gangguan ketika Charlemagne meninggal dunia di Aachen tahun 814. Tetapi, Louis menunjukkan kelemahannya dalam hal pengambilan keputusan ketimbang sang ayah tatkala saat naik tahta tiba; dia juga berkeinginan membagi kerajaannya kepada anak-anaknya. Sesudah melalui pertempuran, putera Louis akhirnya menandatangani persetujuan Verdun (tahun 843) yang mengakibatkan kerajaan bangsa Franks terbagi jadi tiga bagian. Parohan pertama terdiri dari sebagian besar daerah Perancis sekarang, parohan kedua termasuk bagian besar daerah Jerman; dan parohan ketiga termasuk baik Italia bagian utara maupun daerah memanjang perbatasan Perancis-Jerman.

Kini, ada sebagian orang menduga pengaruh Charlemagne lebih hebat dari perhitungan saya sendiri. Telah disebutkan di bagian depan, dia membangun kembali Kekaisaran Romawi; dia menyatukan Eropa Barat; dia masukkan Saxony ke dalam wilayah Eropa; dia letakkan pola-pola yang dianut oleh hampir sepanjang sejarah Eropa Barat; dia menjaga Eropa Barat dari ancaman luar; dia bikin secara kasar perbatasan Perancis, Jerman dan Itali; dia menyebarkan agama Nasrani; dan penobatan Paus menyelesaikan pertentangan berabad panjangnya antara negara dan gereja di Eropa. Menurut pendapat saya, anggapan itu berlebih-lebihan. Pertama, apa yang disebut Kekaisaran Romawi suci bukanlah pendirian kembali yang sesungguhnya dari Kekaisaran Romawi samasekali, tetapi sekedar kelanjutan dari Kerajaan Franks yang diwariskan oleh Charlemagne.

Penyatuan Eropa Barat akan punya makna penting apabila Charlemagne betul-betul berhasil menyelesaikannya. Tetapi, kerajaan Charlemagne jatuh dalam masa antara tiga puluh tahun sesudah matinya, dan tak pernah bersatu kembali sesudah itu.

Perbatasan Perancis sekarang, perbatasan Jerman sekarang, dan juga Italia, tak ada sangkut-pautnya baik dengan Charlemagne maupun Louis Sang Taat. Perbatasan utara Italia sebagian terbesarnya mengikut perbatasan geografis Pegunungan Alpen. Perbatasan Jerman-Perancis secara garis besarnya mengikuti perbatasan bahasa, dan sebaliknya perbatasan utara mengikuti Kekaisaran Romawi.

Memberikan penghargaan yang layak buat Charlemagne dalam hal penyebaran Agama Kristen tampaknya tidak semestinya buat saya. Agama Kristen sudah tersebar ke arah utara menuju Eropa berabad-abad sebelum pemerintahan Charlemagne dan dilanjutkan berabad-abad sesudahnya. Lepas dari masalah Charlemagne memaksa memeluk Agama Kristen bagi orang Saxon secara moral tidak bisa dihargai karena terlampau mengerikan dan merupakan langkah yang samasekali tidak perlu. Orang Anglo Saxon di Inggris masuk Nasrani tanpa pembunuhan dan diabad-abad berikutnya pelbagai rakyat Skandinavia juga dimasukkan Kristen lebih banyak dengan pendekatan daripada dengan kekerasan.

Bagaimana halnya dengan kemenangan militer Charlemagne yang berhasil menjaga Eropa Barat dari ancaman serangan dari luar? Duduk soalnya tidaklah begitu. Selama sepanjang abad ke-9, pantai utara dan barat Eropa menjadi sasaran serangan yang mematikan serentetan serbuan dari pihak bangsa Viking atau Norsemen. Pada saat yang bersamaan, pasukan berkuda orang Magyar menyerbu Eropa dari arah timur dan kaum Muslimin menyapu benua itu dari arah selatan. Saat Charlemagne itu sedikitnya merupakan saat yang paling aman di dalam sejarah Eropa.

Perjuangan untuk kekuasaan antara pejabat sipil dan gereja merupakan kemelut dalam sejarah Eropa bahkan di daerah-daerah yang tidak termasuk dalam Kekaisaran Carolingian. Perjuangan semacam itu-sesungguhnya-sudah merupakan aspirasi gereja abad tengah dan sudah berlangsung (walaupun dalam bentuk yang sedikit berbeda) tanpa Charlemagne. Pemberian mahkota di Roma merupakan kejadian yang menarik, tetapi hampir tidak memecahkan faktor kesulitan secara umum.

Saya pikir, sukar meyakinkan orang Cina atau India yang berpendidikan bahwa Charlemagne harus dipandang mendekati arti penting orang semacam Shih Huang Ti, Jengis Khan atau Asoka. Memang, apabila Charlemagne dibandingkan dengan Shih Huang Ti, tampaknya Kaisar Cina itu lebih punya makna lebih penting daripada keduanya. Penyatuan Cina oleh Sui Wen Ti punya pengaruh berjangka langgeng, sedangkan penyatuan Eropa Barat yang dilakukan Charlemagne sekedar berlangsung satu generasi.

Kendati arti penting Charlemagne agak dilebih-lebihkan oleh orang Eropa, pengaruh jangka pendeknya memang betul-betul besar. Dia melabrak negara Lombard dan Avar dan menaklukkan Saxony. Banyak korban jatuh akibat peperangan ini. Dari sudut positifnya, ada sedikit kebangunan kultural di masa pemerintahannya (yang segera pula berhenti sesudah matinya).Juga ada akibat-akibat berjangka panjang dari kariernya. Berabad sesudah Charlemagne, raja-raja Jerman terlibat dalam perjuangan sia-sia untuk menguasai Italia. Tanpa contoh yang diberikan Charlemagne, sangat mungkin sedikit sekali mereka menaruh perhatian terhadap Italia dan menitikberatkan perhatian hanya kepada perluasan daerah ke barat atau timur.

Juga benar, Kekaisaran Romawi suci, yang dimulai oleh Charlemagne, berlangsung lama hingga abad ke-19. (Tetapi, sebagian waktu itu kekuatan sesungguhnya kekaisaran suci sebetulnya kecil, dan kekuatan efektif di Jerman terbagi-bagi dalam jumlah negara-negara kecil yang tak terhitung jumlahnya).

Tetapi, hasil utama Charlemagne mungkin penaklukan Saxony itu, yang mengakibatkan daerah itu masuk ke dalam arus kebudayaan Eropa. Hasil karya ini sama dengan hasil penaklukan Julius Caesar atas daerah Gaul, meskipun tidaklah sepenting itu benar mengingat Saxony wilayahnya lebih kecil.

“Berbagai sumber”

Dibalik Bunker Adolf Hitler’s

Enam puluh lima tahun yang lalu, pada tanggal 30 April 1945, Hitler dan istrinya Eva Braun mengakhiri hidup mereka di sebuah bunker bawah tanah setelah Berlin jatuh. Tak lama setelah itu, Kehidupan fotografer William Vandivert berada di TKP untuk memotret kota hancur dan bungker itu sendiri.

Gambar-gambar ini sebelumnya tidak pernah diterbitkan sekarang tersedia dari KEHIDUPAN Galeri Foto PD II: Inside Hitler’s Bunker. Dengan lilin hanya untuk menerangi jalan mereka, koresponden perang memeriksa sofa berlumuran darah (lihat noda  gelap di lengan sofa) terletak di dalam bunker Hitler.

Dalam catatan pengetikannyaVandivert menulis: “Pix [koresponden] melihat sofa tempat Hitler dan Eva menembak sendiri Catatan noda darah di lengan kursi di mana Eva berdarah-darah.. Dia duduk di tepi jauh …. Hitler duduk di tengah dan jatuh kedepan, tidak ada darahdi sofa di ruang tempat duduk Hitler.. ” hal-hal yang menakjubkan – tetapi, ternyata, hanya sekitar setengah benar.

Para sejarawan sekarang cukup yakin bahwa sebenarnya Braun bunuh diri dengan menggigit kapsul sianida, bukan oleh tembakan – yang berarti bahwa noda darah pada sofa yang sangat mungkin adalah darahnya Hitler, dan bukan Eva Braun.

Home Page


history of titanic

Titanic mungkin adalah kapal paling legendaris dalam sejarah karena skala proyek, refleksinya ketidakadilan awal abad ke-20, dan tentu saja nasib yang akhirnya tragis. Titanic sayangnya tetap terkenal salah satu bencana maritim terbesar dalam sejarah. Hal ini terus mempesona generasi ilmuwan dan peminat sejarah dan telah menjadi topik kultus benar. Ilmu baru-baru ini membantu mengungkap beberapa banyak misteri ketika kecelakaan itu ditemukan pada tahun 1985.

Konstruksi

White Star Line, perusahaan pelayaran besar Inggris, memutuskan pada awal abad ke-20 yang insinyur yang akan membangun kapal penumpang terbesar dan paling bergengsi di dunia: RMS Titanic. Thomas Andrews bertanggung jawab atas desain, dan konstruksi dimulai di Harland dan situs Wolf konstruksi angkatan laut pada tahun 1909.

Raksasa

Titanic datang menjelang akhir era-mesin uap dan merupakan kapal ukuran besar yang dimaksudkan untuk mengintimidasi kompetisi. Dengan lebih dari 880 kaki panjang (beberapa kali ukuran Boeing 747) dan tonase lebih dari 46.000 ton, RMS Titanic adalah pada saat kapal terbesar yang pernah dibuat, tercatat 3.547 orang di total.

Kapal itu dimaksudkan untuk menyilaukan kedua dengan ukuran tipis dan kemewahan di atas kapal. Engineers bangga dengan membangun sebuah kapal cepat dan kuat yang akan membawa penumpang high-end melintasi Atlantik dalam gaya.

Life Aboard Titanic

White Star Line telah membuat titik merancang yang paling mewah dan kadang-kadang over-the-top mungkin infrastruktur untuk mengakomodasi penumpang kelas satu sangat kaya. Fasilitas yang banyak dan termasuk restoran high-end, kolam renang dan pusat olahraga. Kedua penumpang kelas telah jauh lebih umum kondisi perjalanan, sementara penumpang kelas ketiga hanya on board untuk sampai ke sisi lain.

Voyage perdana dan Tenggelamnya

Titanic berakhir tragis terjadi selama perjalanan pertama dan satu-satunya, yang dimulai April 10, 1912, dari Southampton dan dimaksudkan untuk mengakhiri di New York City. Kapal itu membawa total 2228 orang dari semua lapisan masyarakat, bangsa dan latar belakang sosial. Edward John Smith, seorang kapten Inggris yang berpengalaman, bertanggung jawab atas kapal untuk apa ia dimaksudkan untuk menjadi perjalanan terakhir sebelum pensiun.

Pelayaran perdana Titanic adalah sebuah peristiwa besar yang menarik sejumlah selebriti Inggris dan Amerika dan pengusaha, antara lain Dorothy Gibson, John Astor, Benjamin Guggenheim, Isidor Straus (co-pendiri Macy’s) dan banyak lainnya.

sinking Titanic terjadi pada malam 14 April, 1912 empat hari dalam perjalanan, saat kapal bertabrakan dengan gunung es dan kompartemen mengambang secara bertahap diisi dengan air sampai mereka tidak bisa mendukung lagi. Butuh waktu hampir tiga jam untuk Titanic untuk menjadi benar-benar tenggelam, tapi keputusan yang buruk dan kurangnya persiapan menyebabkan kematian 1522 orang dari 2228 hadir di atas perahu.

Raksasa

Penyebab terbesar dari kemarahan dalam tragedi ini tidak diragukan lagi kurangnya sekoci, ditambah dengan prioritas diberikan kepada penumpang kelas selama evakuasi. Hebatnya, White Star Line tidak dianggap perlu untuk melengkapi kapal dengan lebih dari 16 sekoci, yang sebesar kapasitas hanya 1.178 orang. Mereka sekoci juga terlalu kurang dimanfaatkan dan membantu penyelamatan hanya sekitar 700 orang, sedangkan sisanya tewas di perairan beku.

original source : hystory of things

translate by google translate