Posts from the ‘motivasi’ Category

Hukum Daya Tarik

“What you see in your mind, you’re going to hold it in your hand” (Bob Proctor)

Sekarang ini, di mana-mana begitu ramai dibicarakan The Secret, buku yang ditulis oleh penulis kelahiran Australia Rhonda Byrne. Buku yang menggemparkan ini telah memopulerkan nama Rhonda Byrne dan menobatkan dirinya menjadi salah satu perempuan berpengaruh di dunia saat ini.

Apakah yang menarik dari buku The Secret ini? Intisari The Secret adalah The Law of Attraction atau hukum daya tarik. Inti dari hukum daya tarik ini adalah like attract like. Artinya, sesuatu akan menarik sesuatu yang mirip dengannya. Jadi, saat kita memikirkan sesuatu, dikatakan bahwa kita sedang menarik sesuatu itu ke arah diri kita.

“Bayangkanlah seorang ibu yang seringkali mengalami kecopetan. Masalahnya, setiap kali ke pasar, ia selalu membayangkan dan dihantui bayangan para pencopet. Setiap kali mengalami kecopetan, ia semakin ketakutan dan semakin membayangkan hal itu terjadi lagi berulang kali. Pikiran si ibu itu menjadi magnet bagi para pencopet untuk mendekatinya”.

“Di sisi lain, ada seorang mahasiswa teologi yang mengatakan saat dirinya melancong ke luar negeri, ia tidak memiliki tabungan cukup dan tidak kenal siapa pun. Modalnya hanya berdoa dan membayangkan jalan mulus membentang di hadapannya. Anehnya, banyak kemudahan dan jalan ‘bantuan’ datang menghampirinya saat ia membutuhkan”.

Dalam hukum daya tarik ini, pikiran kita bereksistensi ibarat magnet. Pikiran kita memiliki getaran frekuensi yang kita pancarkan ke sekeliling kita. Akibatnya, getaran ini mulai memengaruhi lingkungan sekitar kita dan mulai menarik alam semesta (universe) terkait berbagai hal kembali kepada diri kita. Jadi, kalau getaran frekuensi yang kita pancarkan merupakan getaran kesuksesan dan kebahagiaan, alam semesta akan mengatur kesuksesan dan kebahagiaan itu sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Sebaliknya, bila yang kita pikirkan adalah marabahaya, maka kemungkinan besar hal-hal yang tidak kita inginkan itulah yang bakalan menghampiri kita. Mendukung mimpi Seperti dikatakan DR.Joe Vitale, salah seorang pembicara dan penulis yang turut memberikan kontribusi dalam buku The Secret, “Alam semesta akan mulai mengatur dirinya, untuk membuat apa pun yang terpikirkan olehmu, mulai termanifestasikan bagi dirimu”.

Persis seperti pesan Sang Alkemis, novel spiritual Paulo Coelho. Di sana, dikisahkan tentang Santiago, seorang bocah penggembala domba dari Padang Andalusia, yang mengelana mewujudkan mimpi-mimpinya. Pesan utamanya, “Orang yang meyakini seluruh mimpi-mimpinya, maka seluruh alam semesta akan membantunya dalam mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan.”

Bayangkan dengan mereka yang phobia dengan cecak dan takut kalau- kalau ada cecak. Akibatnya, jutsru mereka ‘menarik’ cecak di mana-mana. Demikian pula yang takut kegagalan, justru mereka menarik energi kegagalan dalam diri mereka. Sebaliknya, kalau kita menarik kekayaan, kesuksesan, uluran tangan, dan kebahagiaan, maka itulah yang akan tertarik ke arah dirimu.

James Ray, salah satu pemikir terkenal dan kontributor buku ini memakai metafora menarik. Bayangkanlah dunia ini seperti kisah lampu Aladin dalam dongeng 1001 Malam. Bayangkan, saat dirimu membutuhkan sesuatu dirimu tinggal menggosok lampunya, maka akan muncul jin ajaib dan berkata pada Anda, “Your wish is my command” (harapan Anda adalah perintah untuk saya). Bayangkanlah alam semesta mengatakan hal tersebut kepada diri Anda.

3 Langkah Ada tiga langkah dalam proses the Law of Attraction ini. Ketiga langkah tersebut mencakup keberanian meminta (ask), keyakinan akan menerima (believe), dan kemampuan dan perasaan telah menerima (receive). Kalau dicermati prosesnya kembali, maka dikatakan, segala sesuatu dimulai dari keinginan dan kemauan kita untuk meminta dan mengharapkan hal yang positif terjadi dalam hidup kita.

Seperti dikatakan Jack Canfield dalam bukunya The Aladdin Factor, “Jika kamu tidak pernah meminta, maka kamu tidak akan pernah menerimanya” .
Setelah meminta, maka dibutuhkan keyakinan bahwa kita bisa menerimanya. Banyak orang meminta sesuatu, tetapi kemudian menjadi ragu-ragu sehingga apa yang ada tidak betul-betul termanifestasikan. Tanpa sadar terjadi energi ‘penolakan’ akibat keragu-raguannya.
Langkah terakhir adalah kemampuan kita untuk menerima atau, kalaupun belum terasakan sekarang, tetapi merasa telah mulai dalam proses menerima apa yang diharapkan. Masalahnya, banyak orang tidak sabar dan berhenti saat apa yang diharapkan tidak langsung terjadi. Otak membutuhkan penyesuaian dan alam semesta membutuhkan waktume wujudkannya, tetapi kita sendiri harus meyakininya.

Lagi pula, penting pula kita untuk mendoakan dan mengharapkan bantuan tangan dan izin Tuhan sehingga apa yang kita pikirkan terwujud. Sebab, bagaimanapun hukum ini kita imani berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, doa dan keyakinan atas berlakunya the law of attraction ini tetaplah menjadi hal penting. Akhirnya, the law of attraction ini mengingatkan kita satu hal penting.

Marilah kita selalu sadar dengan apa yang kita pikirkan. Hal ini akan menjadi sebuah medan magnet yang luar biasa. Bayangkan, melalui pikiran itulah kita sedang membuat lukisan kehidupan kita sendiri. Kesimpulannya, kita, adalah apa yang kita bayangkan setiap hari.

Sumber: Jadilah Magnet Atas Suksesmu oleh Anthony Dio Martin, Director HR Excellency

Referensi Buku

Banyak orang beranggapan bahwa ketidakberhasilan merupakan proses kehidupan yang sebaiknya dihindari agar perjalanan menuju keberhasilan menjadi lebih mudah.

Akan tetapi, kenyataan berkata sebaliknya, bahwa tiada keberhasilan hakiki tanpa sebuah ketidakberhasilan.

Dalam konteks ini, hidup merupakan sebuah perjalanan yang terdiri atas episode-episode kegagalan dan keberhasilan, dua sisi kehidupan yang sesungguhnya mampu memberi warna pada perjalanan hidup manusia.

Kegagalan, Kesalahan, dan Kekeliruan adalah persoalan hidup yang kerap kali menimpa umat manusia sebagai bagian dari sisi lain proses menuju sukses. Jika melihat tapak demi tapak kehidupan ini, rasanya sulit untuk mengatakan bahwa tiada satu kerikil pun yang tidak menjadi sandungan dalam setiap langkah hidup.

Ini sejatinya adalah bumbu hidup yang di dalamnya terkandung inti sari pelajaran menuju sebuah kemaslahatan yang bernama keberhasilan sejati. Menapak puncak keberhasilan sama seperti mengetik kata demi kata dan menjadikannya satu karangan yang bermanfaat.

Dibutuhkan keberanian untuk memulai, hasrat yang kuat untuk berbagi kebijaksanaan dan kepercayaan diri yang tinggi agar ada roh motivasinya dalam karangan tersebut. Saya memandang ini sebagai proses kreatif menuju keberhasilan karena dalam menyusun kata demi kata dalam buku ini dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri.

Judul Buku: Kenapa Takut? Saya Punya Potensi Dahsyat

Penulis: Nistains Odop

Penerbit: Elex Media Komputindo

Terbit: Juni 2010

Word of Personnal Winning

Accept
Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

Believe
Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

Care
Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

Direct
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

Earn
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.

Face
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

Go
Berangkatlah dari kebenaran.

Homework
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

Ignore
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.

Jealously
Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.

Keep
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

Learn
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

Mind
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

Never
Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.

Observe
Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

Patience
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.

Question
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

Respect
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

Self
Self confidence, self esteem, self respect. Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.

Take
Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.

Understand
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.

Value
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.

Work
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’a.

X’tra
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

You
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Zero
Usaha nol membawa hasil nol pula.

Orang Pintar Pun Bisa Gagal

TOUCHING SMART TOUCHING THE HUMAN WISDOM : “Ideas are only seeds, to pick the crops needs perspiration : Gagasan – gagasan hanyalah bibit, menuai hasilnya membutuhkan keringat” 

MENGAPA ORANG PINTAR BISA GAGAL Alangkah besar apa yang bisa diajarkan oleh kegagalan hidup tentang diri kita ! Mereka yang memetik pelajaran dari kesalahannya, bisa kembali dengan keadaan yang lebih kuat daripada sebelumnya. Kita mungkin pernah gagal dalam karier Kita. Satu – satunya cara untuk menghindari kegagalan adalah tidak pernah berusaha mengejar sukses; tetap tinggal di tempat Kita sekarang. 

Sebenarnya Kita bisa memetik pelajaran dari kegagalan, memikirkan apa yang tidak beres dan memperbaikinya.  Kita mempunyai kekuatan untuk berubah. Bahkan seorang yang sukses seperti SAMUEL BECKETT, penulis lakon sandiwara paling terkemuka di abad kedua puluh ini, pernah menulis bahwa dia merasa tidak asing lagi dengan kegagalan, “Setelah bernafas dalam – dalam dengan udaranya yang menggairahkan hidup” Penelitian cermat terhadap kekalahan sangat penting. 

Kita harus menghadapi kegagalan untuk menghindari kemungkinan mengulanginya. Berdasarkan wawancara dengan hampir 200 orang yang telah berhasil mengatasi kegagalan karier yang besar, berikut ada enam alasan paling umum untuk kegagalan.  Siapa pun Kita, mungkin Kita menemukan diri Kita dalam daftar ini.

1. KURANGNYA KETRAMPILAN SOSIAL. Kebanyakan orang yang kurang memiliki ketrampilan sosial beralasan bahwa “politik kantor”– lah penyebab kegagalan mereka. Namun, politik kantor tidak lebih dari interaksi normal antara para karyawan.  Bila Kita mendapat kesulitan dengan “politik kantor”, mungkin Kita benar – benar mempunyai kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.  Kebanyakan karier melibatkan orang lain.

Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Kita, tetaplah Kita perlu memiliki intelegensi sosial, (misal, kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik).  Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mengakui kesalahan mereka, berjalan terus dan tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi social adalah ketrampilan yang bisa diperoleh dengan banyak berlatih.

2. TIDAK COCOK
Mungkin Kita sama sekali tidak gagal, hanya menderita suatu kasus ketidakcocokan. Sukses memerlukan kecocokan antara kemampuan, kepentingan, kepribadian, daya dan nilai-nilai dalam pekerjaan Kita.  Bila Kita merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaannya. Bagi beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang berani diambil.

3. TIDAK ADANYA KOMITMEN
Sesuatu yang dilakukan setengah – setengah meningkatkan kemungkinan gagal. Khayalan ketidakutan akan kegagalan yang menimpa orang yang tidak punya komitmen dapat menyebabkan ia menghindari kegagalan dengan tidak melibatkan diri secara emosional.  Selain itu, kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Kita harus yakin bahwa Kita bisa melakukannya.

4. FOKUS YANG TERLALU TERSEBAR Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak melakukan satu pun secara baik. Fokuskan kembali diri Kita pada apa yang paling baik dilakukan.  Sadarilah keterbatasan Kita, tetapkan prioritas dan susun organisasi usaha Kita, merupakan hal – hal pokok untuk mencapai suskes.

5. RINTANGAN TERSEMBUNYI
Kadang – kadang banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Misal, umur, diskriminasi jenis kelamin dan ras. Kita harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan masa depan Kita.

6. KEMALANGAN
Kadang – kadang suatu peristiwa terjadi dan Kita tidak bisa menghindarinya. Apa yang dapat Kita lakukan…? Pertama, jangan menyalahkan diri sendiri kalau peristiwa itu terjadi.  Kedua, ingat bahwa Kita selalu memiliki pilihan, walaupun pilihan itu tidak terlihat jelas. Kesempatan datang silih berganti, dan arah yang Kita tetapkan mungkin bisa berubah lagi. Tetapi kalau Kita bisa berpikir jernih mengenai kegagalan, kalau Kita meyadari bahwa Kita adalah seorang yang selalu punya pilihan maka Kita akan bisa mengatasi sebuah pelajaran yang berharga.

MENGAPA ORANG YANG PINTAR PUN BISA GAGAL…?
Mereka bisa saja gagal karena banyak alasan. Tetapi kegagalan bukanlah yang menjadi pokok persoalan.  Orang yang paling baik pun, bisa mengalami kegagalan. Yang penting adalah bagaimaan kita memetik pelajaran dari kegagalan kita.  Apa ciri khas yang menonjol dari orang yang benar – benar pintar…? Mereka memetik pelajaran. 

Diadaptasi dari;

“Mengapa Orang Pintar Bisa Gagal”, CAROLE HYATT dan LINDA GOTTLIEB.

“Translate”

Hidup Itu Mudah

—- 000 —–

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

—- 000 —–

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

—- 000 —–

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?” Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. ” Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

—- 000 —–

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.” Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

—- 000 —–
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?”

Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.”
Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.”
Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.”

Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

—- 000 —–

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”

Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

—- 000 —–

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.
Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

* You are what you think about. Beware of your mind.*

Kekuatan Tanpa Kekerasan

Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi – Pendiri Lembaga M.K.Gandhi)

Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh dipedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.

Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.” Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah saya. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu.

Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00. Dengan gelisah ayah menanyai saya, “Kenapa kau terlambat?” Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne sehingga saya menjawab, “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.

” Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”

Lalu, ayah dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.

Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi. “Sering kali saya berpikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi.

Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan.”

Dr. Arun Gandhi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M.K.Gandhi untuk Tanpa-KekerasanPada tanggal 9 Juni 2005 ia memberikan ceramah di Universitas Puerto Rico dan bercerita bagaimana memberikan contoh tanpa-kekerasan yang dapat diterapkan di dalam keluarga.

Kelemahan Yang Menjadi Kekuatan

Dalam kehidupan keseharian kita, seringkali kita menemukan orang-orang yang memiliki kelemahan dan keterbatasan fisik berada di sekitar kita. Terkadang kita menemukannya di emperan-emperan kaki lima, di pintu masuk supermarket, di jembatan penyeberangan, di trotoar, di lampu merah, di stasiun kereta, di stasiun pengisian bahan bakar, dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Diantara sekian banyak orang-orang yang memiliki keterbatasan secara fisik, secara umum mereka terbagi menjadi dua golongan.

Golongan pertama adalah mereka yang menyerah dengan keterbatasn fisik yang mereka alami. Mereka yang terus menyesalkan mengapa mereka memiliki kelemahan di dalam diri mereka. Mereka yang terus larut di dalam kekecewaan, menyesali hidup dan terus menyalahkan diri sendiri dan bahkan menyalahkan Sang Pencipta atas keterbatasan fisik yang mereka alami.

“Implikasi dari hal ini semua, mereka menjadi orang-orang yang lemah yang hanya meratapi nasib dan tidak memiliki daya juang yang tinggi dalam hidup mereka. Golongan seperti inilah yang memenuhi tempat-tempat umum untuk menjadi peminta-minta, memelas iba dari setiap orang demi menyambung hidup mereka dari hari ke hari”

Golongan kedua adalah mereka yang terus berjuang menghadapi segala kelemahan dan keterbatasan fisik yang mereka alami. Mereka yang berjuang menghadapi kelemahan mereka, bahkan membuat kelemahan itu menjadi kekuatan lain. Mereka selalu memandang hidup dengan penuh semangat. Hidup mereka penuh daya juang. Dengan segala keterbatasan yang mereka miliki mereka mampu berprestasi dan bahkan mendatangkan manfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

“Orang-orang yang memiliki kelemahan dan keterbatasan fisik pada golongan kedua inilah yang seringkali membuat saya merasa takjub. Ada kekuatan dibalik kelemahan dan keterbatasan yang mereka miliki”

Beberapa bulan yang lalu Kick Andy pernah menayangkan profil seseorang yang bernama Sugeng Siswoyudhono pada episode
“Berbagi Dalam Keterbatasan”. Sosok pria asal Mojokerto ini membuat saya begitu takjub.

Sugeng mengalami kecelakaan motor ketika berusia 19 tahun. Kecelakaan itu telah mengakibatkan salah satu kakinya harus diamputasi. Kejadian ini ternyata tidak membuatnya patah semangat dan meratapi hidup. Kecelakaan ini ternyata tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berprestasi dalam hidup. Soegeng kini larut dalam aktifitasnya memberikan manfaat bagi orang lain dengan kemampuan membuat kaki palsu yang dimilikinya.

Senyum keceriaan dan semangat hidup yang berkobar selalu tampak dalam aktifitas kesehariannya. Semangat hidupnya yang begitu tinggi juga telah menarik perhatian salah satu industri jamu untuk menjadikan Soegeng sebagai bintang iklan.

Kisah lainnya yang sangat menggugah adalah tentang kasih sayang dan rasa cinta seorang ibu bernama Woo Kap Sun yang memiliki seorang anak yang tidak sempurna secara fisik. Diperlukan ketahanan bathin yang sangat kuat dari seorang Woo Kap Sun untuk menerima kenyataan atas ketidaksempurnaan buah hatinya yang harus diterimanya dari sang Pencipta.

Sang buah hati yang bernama Hee Ah Lee ternyata mengalami lobster claw syndrome. Anak yang dilahirkan oleh Woo Kap Sun ternyata hanya memiliki empat jari, masing-masing dua jari pada kedua tangannya, dan begitu juga dengan kedua belah kakinya. Ujian hati dan kesabaran mental ternyata tidak hanya sampai disitu, Hee Ah Lee, sang buah hati tercinta juga mengalami keterbelakangan mental.

Untuk melakukan proses perhitungan matematis yang sangat sederhana sekalipun Hee Ah Lee tak sanggup. Rasa cinta dan kasih sayang yang amat tinggi ditambah lagi dengan rasa syukur atas karunia Tuhan karena ia telah dianugerahi seorang anak setelah tujuh tahun menikah ternyata menjadi dasar yang kuat bagai Woo Kap Sun untuk menerima dengan ikhlas pemberian Tuhan meskipun dengan keterbatasan fisik.

Ibu manapun tentu tak mengiginkan putra atau putrinya lahir dengan ketidaksempurnaan, namun Woo Kap Sun tetap menerima dengan rasa keikhlasan yang tinggi meskipun sebagian keluarganya menentang kehadiran Hee Ah Lee yang dianggap sebagai suatu aib.

Dengan tegar Woo Kap Sun membesarkan putrinya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang dan kesabaran. Woo Kap Sun kemudian melatih Hee Ah Lee bermain piano untuk memperkuat otot-otot jemarinya. Latihan ini ternyata telah membuka kekuatan yang terpendam dalam diri anaknya.

Tahun demi tahun dilalui dengan kesabaran. Woo Kap Sun akhirnya benar-benar berhasil mengungkap sebuah mutiara yang terpendam dalam diri putrinya, Woo Kap Sun berhasil menemukan kekuatan dibalik kelemahan yang dimiliki oleh Hee Ah Lee.

Hee Ah Lee kini berhasil menjadi seorang pianis empat jari. Hee Ah Lee diundang untuk tampil pada berbagai konser yang digelar di negara asalnya Korea Selatan maupun di luar negeri. Hanya dengan empat jari, Hee Ah Lee mampu memainkan lagu-lagu klasik yang sangat rumit bahkan jika dimainkan oleh pianis berjari normal sekalipun.

Sungguh suatu hal yang luar biasa. Semua itu adalah buah dari kesabaran, cinta kasih dan keikhlasan dalam menerima segala anugerah Tuhan ditambah dengan ketekunan dari seorang ibu dalam membimbing seorang putrinya.

Saya merasa amat sangat tersentuh ketika melihat sosok individu yang memiliki berbagai keterbatasan baik berupa fisik maupun mental namun mereka begitu bersemangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan.

Ajang Olympiade Paralimpic yang digelar bagi mereka-mereka yang memiliki keterbatasan fisik benar-benar menggugah perasaan saya. Sungguh suatu hal yang luar biasa ketika saya melihat seorang atlit dengan satu kaki mampu melakukan lompat tinggi, dengan rasa percaya diri yang luar biasa dan berhasil dengan sukses.

Kemudian ada juga seorang atlit renang dengan tangan sebatas siku namun mampu melakukan gerakan renang yang sempurna menyerupai seorang atlit normal. Sungguh suatu ironi, Jika kita sebagai manusia yang dianugerahi kesempurnaan fisik tetapi tidak mampu menggali potensi dan kekuatan yang ada pada diri kita masing-masing.

Kita sungguh amat malu dengan individu-individu yang memiliki berbagai keterbatasan, namun mereka mampu mendobrak keterbatasan yang dimilikinya sehingga muncul kekuatan yang luar biasa. Mereka-mereka inilah yang termasuk pada golongan yang yang terus mendobrak menghadapi segala kekurangan dan keterbatasan fisik dan mental yang mereka alami.

Mereka yang berjuang keras dalam menghadapi kelemahan mereka, bahkan membuat kelemahan itu menjadi sebuah kekuatan. Sikap mental seperti inilah yang harus kita miliki. Sebagai manusia sempurna amat sangat menyedihkan jika kita selalu mengeluh dalam kehidupan. Kita memiliki modal dasar yang amat sangat tak ternilai dalam kehidupan ini yaitu kesempurnaan fisik.

Mari kita manfaatkan semaksimal mungkin kesempurnaan fisik yang kita miliki untuk menggali seluruh potensi dan kekuatan tersembunyi yang kita miliki. Terus berprestasi dan senantiasa memberikan manfaat bagi setiap orang disekitar kita.

“All source”

Saat Aku Melompat

•Kulihat pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.

•Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lt.9  

•Di lt.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.  

•Di lt.7 Novi sedang minum obat anti depresi.

•Di lt.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari  

•di lt.5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya  

•di lt.4 Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.  

•Di lt.3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya  

•Di lt.2 Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu  
Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang  

Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri   Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk  

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku…  

Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.  

“Be grateful for whoever you are….coz if u compare it to others, u’ll be suprised of their secret life“

Dan.. Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu. Kamu tetaplah berharga di mata-Nya. dan Kamu bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. Kamu bisa menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkannya.

Salam

I Am Blind

A moral Story for you.. How a new perspective can change your life..

A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet.
He held up a sign which said: ‘I am blind, please help.‘
There were only a few coins in the hat.

– A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat.

He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy.

That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked,

‘Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?’

– The man said, ‘I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.

’What he had written was: ‘Today is a beautiful day and I cannot see it.‘

Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?

Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind.

Should we be surprised that the second sign was more effective?

– Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively. Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets.

When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

Great men say, ‘Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness…. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.’

The most beautiful thing is to see a person smiling…And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

let’s take time

TAKE TIME

Take time to think, it is the source or power
Take time to read, it is the foundation of wisdom
Take time to play, it is the secret of perpetual youth
Take time to be aware, it is the upportunity to help others
Take time to laugh, it is the music of the soul
Take time to be friendly, it is the road to happiness
Take time to work, it is the price of success
Take time to give, the day is too short to be selfish
Take time to dream, it is what the future is made of
Take time to pray, it is the greatest power on earth

…Something to ponder:

When wealth is lost, nothing is lost..
When health is lost, something is lost..
When character is lost, all is lost.

(May Allah swt bless all of us..amin)(formy♥bunny)

dikutip dari “shuhmy”