Archive for June 25th, 2010

Berciuman Yang Bikin Infeksi

Berciuman dengan orang yang dicintai bisa melepaskan hormon stres dan menenangkan jiwa. Tapi jika kondisi badan tak sehat, berciuman bisa berubah menjadi bencana.

Saat berciuman, kadang terjadi pertukaran saliva (air liur) antar kedua orang tersebut. Hal ini ternyata bisa menimbulkan infeksi mono atau dikenal dengan kissing disease.

Infeksi mononucleosis (mono) sering disebut dengan kissing disease, hal ini dikarenakan virus yang menyebabkan infeksi ini menular melalui air liur saat ciuman.

Ada juga beberapa kondisi lain yang bisa menjadi faktor penyebaran yaitu melalui batuk, bersin atau berbagi peralatan makan dan minum bersama. Penyebab dari infeksi ini adalah virus Epstein-Barr.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (25/6/2010) ada beberapa gejala umum yang terjadi jika menginfeksi remaja yaitu demam, sakit tenggorokan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Namun jika terjadi pada anak-anak biasanya tidak menunjukkan gejala atau gejala yang timbul sangat ringan. Orang-orang yang telah terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala selama 4-8 minggu setelah terpapar.

Virus ini akan melewati air liur dan masuk ke dalam sel epitel bagian luar mulut dan tenggorokan, kondisi ini memungkinkan virus untuk berkembang biak dan menginfeksi sel-sel darah putih yang disebut dengan sel B.

Infeksi virus pada sel B menyebabkan penyebaran virus di seluruh getah bening, sistem kelenjar dan limpa (dikenal dengan sistem lymphoreticular).

Virus Epstein-Barr ini bisa menyebabkan beberapa penyakit yang lebih serius pada orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV/AIDS atau orang yang mengonsumsi obat untuk menekan kekebalan setelah transplantasi organ.

Ada beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan dari infeksi virus Epstein-Barr ini, yaitu:

•Pembesaran limpa
Salah satu komplikasi yang signifikan dari kissing disease ini adalah pembesaran limpa. Pada beberapa kasus yang ekstrem bisa menyebabkan limpa pecah atau timbul nyeri yang tiba-tiba di sisi kiri atas perut.

•Gangguan pada hati
Masalah pada hati yang bisa terjadi adalah hepatitis, yaitu peradangan hati ringan. Serta penyakit kuning (jaudice), yaitu kulit yang menguning dan bagian putih mata juga berubah menjadi kuning.

Komplikasi lain yang jarang terjadi

Kissing disease ini juga bisa mengakibatkan komplikasi lain yang jarang terjadi atau kurang umum, yaitu anemia, trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), peradangan jantung, komplikasi yang melibatkan sistem saraf (meningitis, encephalitis dan Guillain-Barre syndrome) atau pembengkakan amandel yang membuat pernapasan terhambat.

Karena banyak orang sehat yang membawa virus Epstein-Barr di dalam air liurnya tanpa menunjukkan gejala, maka hampir tidak mungkin untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya

Mitos Perusak Dalam Pernikahan

Pernikahan seringkali dianggap sebagai pintu gerbang mencapai kebahagiaan secara finansial, kesehatan, hingga pribadi. Benarkah? Sebuah studi membuktikan, pernikahan menstabilkan penghasilan dan menyebabkan beberapa orang menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Namun, tak semua pernikahan memberi manfaat positif. Shine memberikan lima mitos yang bisa membuat sebuah pernikahan menjadi ikatan yang hubungan yang tidak sehat.

1. Yang dibutuhkan hanyalah cinta
Walaupun rasa cinta menjadi prasyarat pernikahan yang langgeng, tidak semua hal akan berjalan lancar selama menjalankan hubungan dengan pasangan. Komunikasi, prinsip dan nilai bersama, toleransi, harapan yang realistis, komitmen, serta kebaikan perlu Anda berdua pupuk untuk melengkapi sebuah pernikahan yang baik.

2. Saling melengkapi satu sama lain
Saling melengkapi jelas memberikan keuntungan dalam sebuah hubungan. Namun, berharap orang lain melengkapi kekurangan Anda adalah sebuah harapan yang tidak realistis. Memang, kolaborasi sejumlah sifat Anda bisa saling menutup kekurangan. Tetapi, jangan mengharapkan semuanya akan sempurna karena bisa membuat kecewa di kemudian hari.

3. Berbagi segalanya
Saling berbagi mungkin menunjukkan kasih sayang dan perhatian antarpasangan. Namun, tidak realistis jika masing-masing pasangan membagi segala sesuatu bersama. Ada hal-hal yang berbeda di antara pasangan yang tidak dapat dibagi. Komunikasikan kepada pasangan, hal apa saja yang bisa dibagi dan tetap menjadi milik pribadi sebelum menikah. Bila tidak, ini bisa menimbulkan masalah dalam sebuah hubungan yang harmonis sekalipun.

4. Anak membuat pasangan lebih dekat
Hubungan antara anak dan orang tua pasti akan terjalin selamanya. Tetapi sebuah studi membuktikan kelahiran anak pertama sering membuat pasangan cenderung terpisah secara emosi. Kemungkinan, salah satu pihak menolak kehadiran anak atau merasa kesepian serta berkurangnya perhatian pasangan akibat kehadiran anak. Sebelum memutuskan memiliki anak, diskusikan konsekuensi yang akan Anda berdua temui.

5. Hubungan harmonis berjalan alamiah Banyak orang menyalahkan seseorang yang mengalami kegagalan dalam pernikahan karena terlalu ‘ngotot’ menjalani hubungan. Memang tidak mungkin mengharapkan sebuah hubungan berjalan baik dengan sendirinya. Yang terpenting, tanggung jawab kedua pihak untuk membuat hubungan tetap langgeng.

Bermacam-macam Diet Terunik

Saat ini berkembang berbagai macam jenis diet, mulai dari diet protein tinggi, diet makanan bayi, diet karbohidrat, hingga diet golongan darah. Sebenarnya, program diet sudah ada sejak era 1700an. Beragam cara dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal termasuk cara-cara ekstrim. Berikut lima belas jenis diet sepanjang sejarah, seperti dikutip dari Womans Day.

1. 1727: Menghindari tinggal di sekitar rawa
Pada 1727, Thomas Short menulis risalah yang berjudul ‘The Causes and Effects of Corpulence’. Untuk membuat tulisan tersebut Short melakukan observasi dan berkesimpulan, orang yang tinggal di sekitar rawa, cenderung bertubuh gemuk. Ia merekomendasikan orang harus memilih dan pindah ke tempat yang kering untuk menghindari efek samping dari rawa.

2. 1800an : Histeria kelaparan
Selama paruh kedua abad ke-19, suatu bentuk “Anorexia Victoria” adalah hal yang dilakukan di kalangan kelas menengah dan aristokrasi di Eropa Barat. Orang-orang sengaja membuat lapar dirinya sendiri untuk hidup sesuai dengan ide Victoria, yang berhubungan dengan kemurnian spiritual dan feminitas. 

3. 1820: Diet cuka
Seorang penyair bulimia dan anokreksia, Lord Byron mempopulerkan diet cuka pada 1820an. Niatnya adalah untuk membersihkan rancun dalam tubuh dengan meminum cuka dan air setiap hari. Tetapi, yang terjadi adalah ia muntah dan terkena diare, dan tak heran jika berat badannya menurun.  

4. 1903: Mengunyah tanpa menelan
Seorang kurator seni asal San Francisco, Horace Fletcher terkenal sebagai ‘The Great Masticator’, setelah ia kehilangan 40 pon berat badannya. Hal itu karena ia mengunyah makanan dan tidak menelannya. Pola makan Fletcher, ia mengunyah setiap makanan sebanyak 32 kali (satu untuk setiap gigi), lalu memuntahkannya. Ia melakukannya dengan logika, tubuh akan menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanpa harus bertambah bobot berat badan. 

5. 1925: Diet Rokok
Sulit memang membayangkan iklan rokok mempromosikan kehidupan yang sehat. Tetapi, pada 1920an, beberapa perusahaan rokok di Amerika Serikat, mempromosikan produk rokok dengan menonjolkan kelebihan ‘bisa menghilangkan nafsu makan’.

6. 1928: Diet daging mentah
Seorang pengembara benua Arktik, Vilhjalmur Stefansson, mempromosikan bahwa diet versi ekstrim yang dilakukan suku Atkin cukup efektif. Setelah tinggal di tundra utara, Stefánsson takjub melihat betapa sehatnya orang Inuit, yang hidup di Arktik, meskipun makan ikan mentah dan lapisan lemak ikan paus, tanpa mengonsumsi buah atau sayuran. Stefánsson begitu tertarik pada diet tersebut dan mengklaim dia telah melakukannya sendiri dan membuktikan efektivitasnya. Ia lalu memeriksakan diri ke New York Bellevue Hospital, di mana oleh dokter dipantau kesehatannya selama beberapa bulan. Setelah observasi, dia dinyatakan sehat.

7. Awal 1930an: Sabun pelangsing
Cuci dan hilangkan lemak di kamar mandi? Walaupun kedengarannya mustahil, sabun pelangsing cukup populer pada 1930an, di Amerika Serikat.  Produk sabun berlabel ‘Fatoff’, ‘Fat-O-NO’ dan ‘La-Mar Reducing Shop’, berhasil menipu para wanita untuk membeli. Meskipun perusahaan sabun tersebut mengklaim bisa mengurangi lemak, tetapi produk-produk itu sebenarnya seperti sabun mandi biasa.

8. 1954: Diet cacing
Ketika orang tahu bahwa cacing parasit yang hidup di usus, menghisap nutrisi dan menyebabkan kehilangan berat badan, ada beberapa orang yang jusru memanfaatkannya. Beberapa orang mulai menelan kista cacing pita (cacing pita bayi) untuk bisa makan banyak tanpa harus pusing memikirkan berat badan. Namun, diet ini sempat menuai kontroversi, karena ada fakta menyeramkan tentang cacing tersebut. Cacing itu dapat tumbuh hingga 25 kaki, sehingga bisa menyebabkan kejang, meningitis atau demensia.

9. 1960an: Diet tidur
Tidur dilakukan untuk menekan nafsu makan dan menurunkan berat badan. Itulah ide di belakang ‘The Sleeping Beauty Diet’, yang dipopulerkan pada 1960-an. Pengikut diet ini seperti Elvis Presley, menurunkan berat badan dengan tidur dalam waktu lebih dari 8 jam tiap harinya. 

10. 1961: Tidak menghitung kalori
Herman Taller, MD, menyatakan tidak perlu untuk menghitung kalori saat makan, selama Anda menghindari karbohidrat dan mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi dan protein. Caranya,  Anda harus mencuci bahan makanan dengan 80 gram minyak nabati tak jenuh ganda, yang tersedia dalam pil yang dijual Taller.  Teorinya, ketika dikonsumsi bersamaan, minyak dan protein bisa meluruhkan lemak, yang mengakibatkan penurunan berat badan hingga 30 kg dalam delapan bulan. Tapi, Taller mendapat masalah dengan hukum ketika ia menggunakan bukunya untuk mempromosikan sebuah label minyak tertentu, dan pada 1967 ia dihukum atas penipuan dan konspirasi.

11. 1970san : Diet Prolinn
Pada 1970-an, Roger Linn, MD, merekomendasikan tidak perlu makan apapun kecuali ‘cairan ajaib’ yang disebut Prolinn. Prolinn terdiri dari tanduk hewan tanah, kuku, kulit, urat, tulang dan bagian lainnya yang diberikan rasa buatan, warna dan enzim, agar menjadi cair. Minuman ini mengandung 400 kalori dan tanpa gizi. Diet ini memang bisa bikin tubuh langsing dengan cepat, tapi setidaknya 58 orang yang mencoba diet ini, terkena penyakit jantung.

12. 1980-2000an: Diet udara
Diet ini mengharuskan hidup hanya dengan udara. Breatharians (pengikut diet ini) percaya bahwa ketika manusia menemukan arti paling murni di dunia, mereka tidak lagi membutuhkan makanan, air atau tidur. Seorang wanita Australia bernama Jasmuheen, mengaku sebagai Breatharian, dan mencoba untuk membuktikannya. Tapi, pembuktian dibatalkan setelah empat hari, ketika ia sedang berpidato pupil matanya membesar dan ia mengalami dehidrasi akut.

13. 2000an: Diet kacamata biru
Pernah memperhatikan bagaimana logo makanan cepat saji menggunakan warna merah dan kuning dalam logo mereka dan restoran? Mereka mengatakan kedua warna itu merangsang nafsu makan. Sebaliknya, warna biru bisa digunakan untuk menekan nafsu makan. Sebuah perusahaan Jepang menggunakan informasi ini untuk menciptakan sepasang kacamata dengan lensa diet berwarna biru. Cara ini dianggap bisa mengubah makanan yang tampak menggiurkan, menjadi tidak menarik, sehingga mengurangi keinginan Anda untuk makan.

14. 2000an: Diet akunpunktur
Praktik akupunktur pada tulang rawan bagian dapat menekan nafsu makan Anda. Hal itu berdasarkan aurikularis akupunktur, suatu bentuk penyembuhan terapi Cina, ketika jarum sengaja dipasang di telinga sampai satu minggu. Dengan cara itu, tubuh akan beradaptasi dan diet lebih efektif. Para pendukung metode ini mengatakan dengan merangsang titik tekanan di telinga bisa mengendalikan nafsu makan. Metode penurunan berat badan belum terbukti efektif, dan dapat menyebabkan berbagai efek samping berbahaya, seperti infeksi serius.

15. 2000an: Diet bola kapas
Siapa yang butuh makanan ketika dapat kenyang dengan mengonsumsi bola kapas yang rendah kalori. Itulah yang diungkapkan penggemar diet ini. Beberapa orang memakannya dalam keadaan kering, tetapi ada juga yang mencelupnya dalam gelatin sehingga mudah dikonsumsi. Menurut pecinta diet kapas, perut terasa kenyang dan tubuh tidak gemuk. Kapas memang mengandung serat tinggi, tetapi itu bukan jenis kebutuhan serat manusia.

VivaNews